Djawanews.com - Kebijakan privasi baru dari WhatsApp jadi kontroversi. Hal ini tak hanya mencuat di Indonesia, tetapi juga di negara lain. Contohnya India.
India sebagai salah satu negara pengguna WhatsApp terbesar di dunia dikabarkan telah beramai-ramai menghapus aplikasi itu. Orang-orang di India pun beralih ke aplikasi saingan seperti Signal dan Telegram.
Terkait kebijakan privasi yang kontroversial itu, WhatsApp sendiri akhirnya memilih untuk menundanya. Namun seperti hal itu belum cukup untuk membendung migrasi pengguna.
Baru-baru ini, WhatsApp bahkan sampai memasang iklan di koran. Tujuannya tak lain untuk meyakinkan pengguna WhatsApp bahwa mereka peduli terhadap privasi pengguna.
WhatsApp menggelontorkan dana hingga Rp1,9 miliar hanya untuk kebutuhan iklan di 10 surat kabar berbahasa Inggris dan Hindi.
"WhatsApp menghormati dan melindungi privasimu. Menghormati privasimu tertanam di DNA kami" begitu tulisan iklan WhatsApp di koran.
WhatsApp telah membuat klarifikasi bahwa kebijakan berbagi data dengan Facebook tidak memengaruhi privasi pesan yang dikirimkan pengguna.
Enkripsi akan tetap berjalan. Pihak WhatsApp dan Facebook tidak akan bisa membaca pesan-pesan yang keluar dan masuk.
Keputusan WhatsApp yang sampai harus beriklan di koran ini sebenarnya cukup beralasan.
Facebook memiliki investasi senilai Rp90 triliun di India. Maka tak mungkin mereka membiarkannya melayang sia-sia. Investasi sebesar itu bertujuan untuk mendongkrak transaksi digital untuk UMKM di India.
WhatsApp juga telah mendapatkan izin pemerintah untuk meluncurkan WhatsApp Pay.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.