Djawanews.com – Sindikat pembuat surat hasil swab test PCR dan Antigen palsu pada Aplikasi PeduliLindungi dibongkar oleh Polresta Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat (25/2). Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan melalui Digital Transformation Office (DTO) bergegas melakukan investigasi di internal terkait dugaan peretasan PeduliLindungi.
Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh DTO Kemenkes, tidak ditemukan adanya indikasi pembobolan terhadap aplikasi PeduliLindungi. “Jadi mereka ini pakai user id entry untuk memasukkan data palsu hasil swab test ke sistem NAR,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji di Jakarta pada Senin, 28 Februari.
Menurut Setiaji, aktivitas yang dilakukan oleh sindikat tersebut tidak sampai menganggu operasional PeduliLindungi. Aplikasi tersebut tetap berjalan seperti sediakala.
Aplikasi PeduliLindungi Bisa Berjalan Normal, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Namun demikian, aktivitas ilegal ini justru mendatangkan kerugian bagi diri sendiri dan orang sekitar terutama kelompok rentan karena berpotensi memperluas penyebaran COVID-19. Untuk itu, pelaku perjalanan diminta untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk mencegah penularan COVID-19 yang semakin luas.
Sejak diluncurkan tahun lalu dan digunakan untuk mendukung berbagai aktivitas mulai dari testing, tracing dan treatment (3T) hingga vaksinasi COVID-19, kini semakin banyak masyarakat yang menggunakan PeduliLindungi. “Kemenkes terus melakukan upaya maksimal untuk menjamin keamanan data informasi pengguna di aplikasi PeduliLindungi,” kata Setiaji.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.