Djawanews.com – Bocornya database structured query language (SQL) yang berisi 1,3 juta data pribadi akun pengguna Clubhouse di forum peretas, RaidForum membuat was-was pengguna media sosial.
Terlebih kebocoran data pribadi pengguna medsos ini bukan kali pertama terjadi. Bahkan Ivan Dimitrov, manajer pemasaran digital pCloud, sebuah layanan penyimpanan (cloud storage) mengungkapkan platform digital, termasuk Instagram dan Facebook memang sengaja menjual data pribadi pengguna kepada perusahaan pihak ketiga.
Sebanyak 79 persen data pengguna Instagram dijual kepada perusahaan pihak ketiga. Sementara Facebook mengumbar 57 persen data penggunanya, disusul LinkedIn dan Uber Eats yang sama-sama membagikan 50 persen data pengguna mereka.
Pihak ketiga yang dimaksud merupakan perusahaan lain yang menjalankan aplikasi tertentu dan membayar sejumlah uang untuk mengakses data pengguna. Fakta ini menunjukkan betapa rentannya data pribadi pengguna medsos.
Menanggapi hal itu, pakar keamanan siber dari CISSReC Dr. Pratama Persadha menyarankan netizen agar rutin memeriksa data diri di website pemeriksa kebocoran data pribadi.
“Untuk mengecek akun media sosial (medsos) menjadi korban peretasan atau tidak, bisa menggunakan firefox mozilla yang bisa diakses di https://monitor.firefox.com. Selain itu, ada: https://www.avast.com/hackcheck dan https://haveibeenpwned.com,” jelas Pratama dikutip dari Harian Jogja.
“Selanjutnya, (untuk melindungi data pribadi) ubah kata sandi dengan membuat kata sandi yang unik dan berbeda dari kata sandi lain yang digunakan. Juga hindari penggunaan informasi pribadi dalam personal identification number (PIN). Karena tanggal lahir pemilik akun mudah ditemukan di catatan publik,” tambahnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.