Djawanews.com – Facebook merilis laporan terbaru bertajuk "Community Standards Enforcement Report". Laporan ini merupakan pemberitahuan angka prevalensi ujaran kebencian di media sosialnya sepanjang kuartal pertama tahun ini.
Berkomitmen menjadikan platformnya lebih aman dan inklusif, Facebook akan menerbitkan laporan ini setiap tiga bulan untuk mengetahui progres kami dalam menindak konten ujaran kebencian.
Sistem AI Penghapus Ujaran Kebencian dari Facebook
Berdasarkan laporan tersebut, Facebook telah menghapus sebanyak 25,2 juta konten yang mengandung ujaran kebencian pada kuartal pertama 2021 (Januari hingga Maret 2021).
Hampir semuanya atau sekitar 96,8 persen diidentifikasi dengan sistem otomatis berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Dari total 25,2 juta konten, 8,8 juta diantaranya merupakan konten yang mengandung pelecehan. Lalu 9,8 juta konten lainnya adalah konten ujaran kebencian terorganisir.
Manu Gummi, Content Policy Manager Facebook, mengaku kali pertama merilis laporan ujaran kebencian di Facebook pada kuartal keempat 2017, tingkat deteksi dengan AI hanya 23,6 persen.
"Dari jumlah konten ujaran kebencian yang kami hapus itu, 23,6 persen diantaranya ditemukan sebelum pengguna melaporkannya pada kami. Kemudian sisanya dihapus setelah pengguna melaporkan konten tersebut," kata Manu.
Prevalensi ujaran kebencian di Facebook pada kuartal pertama 2021 menunjukkan angka 0,05-0,06 persen untuk setiap 10.000 konten yang ditampilkan. Dengan kata lain setiap 10.000 konten yang muncul di Facebook, terdapat 5 hingga 6 konten yang mengandung ujaran kebencian.