Djawanews.com – Satelit Republik Indonesia (Satria) direncanakan akan meluncur dua tahun lagi atau di tahun 2023. Dalam peluncuran satelit Satria, Indonesia akan menggandeng perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan, peluncuran satelit adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur di jaringan tahap tengah, middle mile.
“Di tahun 2023 nanti, kita harapkan Indonesia akan meluncurkan satelit multifungsi, High Throuput Satellite, Satria, untuk melengkapi lima satelit nasional dan empat satelit asing yang saat ini digunakan,” jelas Johnny dalam seminar online dengan tema “Mendorong Akselerasi Transformasi Digital” yang digelar Kominfo, Senin, 20 Juli 2020.
Dengan adanya satelit ini, pemerintah berharap mampu menjangkai sekitar 150.000 titik layanan publik yang saat ini belum mendapatkan akses internet yang layak.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Anang Latif, mengatakan bahwa nantinya, satelit Satria akan memakai roket peluncur dari SpaceX.
“Karena ini satelit, memilih juga pabrikan untuk satelit peluncurnya, menggunakan satelit SpaceX, perusahaan satelit milik Elon Musk,” kata Anang di kesempatan yang sama.
Tak hanya gandeng SpaceX, peluncuran juga melibatkan perusahaan yang bergerak di bidang industri kendaraan antariksa asal Prancis, Thales Alenia Space.
Lebih lanjutr Anang menjelaskan bahwa pendanaan satelit Satria didapat dari Prancis dan Cina dengan pembagian biaya masing-masing 50 persen. Meski pembahasan tentang pendanaan kedua negara tersebut sempat tertunda karena pandemi, saat ini mulai berjalan lagi.