Jawanews.com – Di tengah pandemi virus corona(COVID-19), YouTube berencana mempekerjakan machine learning untuk menggantikan pekerja manusia. Namun tidak semua pekerja diganti, hanya pekerja yang biasanya bertugas untuk menghapus toxic video yang ada di platform mereka.
Platform video terbesar di dunia itu selama ini memang mempekerjakan manusia untuk menghapus konten video bermasalah. Dengan wabah corona ini, para pekerja akan digantikan oleh mesin pembelajaran secara sementara.
Pekerja Manusia Lebih Unggul dari Mesin
Dikutip Djawanews dari laman Engadget, Rabu (18/3/2020), biasanya algoritma akan mendeteksi konten berbahaya dan mengirimkannya ke pekerja manusia. Kali ini semua akan dilakukan oleh machine learning.
Meski lebih canggih dan mampu meminimalisir penyebaran Covid-19, machine learning memiliki kelemahan. YouTube sendiri mengakui intensitas penghapusan video akan meningkat. Bahkan ada kemungkinan video yang tak melanggar kebijakan platform akan terhapus.
Namun, pengguna dapat mengajukan banding untuk konten tanpa pelanggaran namun ikut terhapus. Hanya saja ada kemungkinan hasil banding akan tertunda. Bahkan penundaan bisa memakan waktu berminggu-minggu.
“Kami menyadari ini mungkin mengganggu bagi pengguna dan kreator, tapi ini hal yang benar dilakukan bagi orang-orang yang bekerja untuk menjaga keamanan YouTube dan komunitas yang lebih luas,” tulis YouTube.
YouTube memang terus memerangi konten video berbahaya yang ada di platform mereka. Salah satu keseriusan mereka adalah dengan mempekerjakan pekerja manusia secara khusus. Keseriusan YouTube memerangi konten berbahaya dilakukan sejak sekitar 2016 hingga saat ini.