Djawanews.com – Beberapa waktu lalu, lembaga riset pemasaran global dan perusahaan konsultan IPSOS merilis risetnya mengenai dompet digital terpopuler yang ada di Indonesia. Dari hasil survei mereka diperoleh data bahwa GoPay jadi dompet digital terpopuler di Indonesia. Selanjutnya disusul OVO, Dana, dan LinkAja secara berurutan.
Dikutip dari Djawanews, survei IPSOS melibatkan 500 responden yang mewakili anak muda sekaligus Gen-Z. Mereka juga tersebar di lima kota besar di Indonesia dan dilakukan dari 20 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020.
Meski GoPay jadi dompet digital terpopuler versi IPSOS, namun pengamatan Netray justru berbeda. Sebagai informasi awal, Netray adalah platform pemantau media untuk melacak suatu topik di berbagai saluran media melalui satu pintu.
Dompet Digital Terpopuler Versi Netray
Netray mampu menganalisis pendapat dan sikap penulis/media terhadap topik tertentu dari berita online, jejaring sosial, forum online, dan opini publik. Netray juga mampu menentukan apakah penulis menyampaikan sentimen positif, negatif, atau netral terhadap suatu topik di berbagai media.
Tim Djawanews sengaja menggunakan Netray untuk melacak sampai sejauh mana topik yang berkaitan dengan GoPay dan OVO berkembang di media daring. Pemilihan kedua dompet digital didasari pada hasil IPSOS yang menyatakan bahwa GoPay berada di tingkat pertama dan OVO di tinggat kedua dari segi kepopulerannya di Indonesia.
Topik GoPay dan OVO tentu tidak lepas dari perbincangan di media sosial, salah satunya Twitter. Tim mencoba memasukkan keyword kedua dompet digital dan melacak persebarannya. Rentang waktu yang ditentukan juga sama dengan rentang waktu survei IPSOS, yakni 20 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020.
Dari Netray diperoleh hasil bahwa kedua dompet digital secara umum memiliki Potential Reach sebanyak 2.9 juta akun Twitter. Untuk lebih jelasnya, Djawanews sajikan data lebih lengkap mengenai GoPay dan OVO di Twitter.
1. GoPay
Jika dilihat melalui Netray, kata kunci GoPay di media sosial Twitter mendapat Potential Reach sebesar 1.5 juta. Total penyebutan di Twitter antara 20 Desember hingga 05 Januari sebanyak 271 cuitan. Dari keseluruhan, cuitan bersentimen negatif lebih mendominasi topik yang menyertai GoPay.
Kata kunci GoPay juga didominasi oleh cuitan yang bersifat transaksional. Seperti cuitan @MYFOODFESS pada 30 Desember 2019. Akun tersebut membuat tebak-tebakan dengan GoPay sebagai hadiahnya.
“Fess! Tebak tebakan (kalo ada yang bisa bener dua duanya gua kasih gopay 15k) Ini tuh 2 merk mie instan yang digabung jadi 1. Ada yang bisa nebak? Clue: yang satu punya fans garis keras, yang satu lagi merk underrated yang punya rasa strong banget.”
Sedangkan sentimen negatif yang menyertai GoPay salah satunya adalah cuitan yang berupa pengaduan atas layanan Gojek sendiri. Berikut Djawanews cantumkan cuitan yang ditulis @louwiss11 pada 01 Januari 2020.
“Halo @gojekindonesia tadi sekitar satu jam yg lalu mama saya memesan lewat Go-Shop, tiba2 pesanannya sudah complete, padahal makanannya TIDAK sampai sekali & gopay mama saya langsung terpotong. Di bawah berikut ada data dari sang driver penipu. Harap bantuannya.”
2. OVO
Topik OVO di Twitter memiliki Potential Reach lebih tinggi dari GoPay, yakni 1.7 juta. Namun secara umum dompet digital milik Lippo Group ini juga memiliki sentimen negatif lebih banyak daripada sentimen positif. Dari rentang waktu 20 Desember hingga 05 Januari, topik OVO dibicarakan sebanyak 498 cuitan yang juga terdiri dari tiga jenis sentimen.
Seperti halnya GoPay, cuitan OVO juga didominasi oleh cuitan bersifat transaksional. Seperti yang dicuitkan akun @Y_Vendy pada 04 January 2020.
“Terima kasih @oyoindonesia hadiah saldo OVO 50K sudah saya terima ? ? Semoga sukses selalu ??.”
Sedangkan cuitan negatif yang membawa OVO salah satunya berkaitan dengan layanan dari pihak lain. Seperti yang di cuitkan @RatnoFiuzza pada 02 Januari 2020 di bawah ini.
“@oyoindonesia Hai Hai iya kamu admin, kenapa hadiah saya saldo OVO 50K belum dikirim-kirim sih? Dari bulan Oktober 2019 sampai sekarang sudah Januari 2020 loh. Tolong liat tweet ini; segera hadiah dikirim. Terima kasih ?.”
Persaingan kedua dompet digital diketahui cukup ketat. Meski begitu, berdasarkan data Netray OVO jadi topik yang paling banyak dibicarakan di Twitter. OVO mendapat Potential Reach (1.7 juta) yang lebih tinggi dari GoPay (1.5 juta).
Selain itu, OVO juga lebih banyak dibicarakan. Dari rentang waktu yang dipilih, OVO disebut 498 kali cuitan, sedangkan GoPay hanya 271 cuitan. Jenis cuitan kedua dompet digital tersebut sama-sama bersifat transaksional. Dengan begitu, dapat diambil kesimpulan bahwa OVO jadi dompet digital terpopuler di Twitter Indonesia.