Djawanews.com – Google mulai memberlakukan pemburaman secara default untuk konten dewasa atau kekerasan vulgar yang muncul di Search atau Penelusuran. Fitur ini membantu melindungi pengguna dan keluarga agar tidak sengaja menemukan gambar eksplisit di penelusuran.
Pengaturan pemburaman serupa juga baru diluncurkan di SafeSearch untuk semua pengguna secara global bulan ini.
Mereka dapat menyesuaikan pengaturan dan menonaktifkannya kapan saja, kecuali jika wali atau administrator jaringan di sekolah telah mengunci pengaturan tersebut.
Google juga memudahkan untuk menemukan kontrol orang tua secara langsung di Penelusuran. Cukup ketik kueri yang relevan dan pengguna akan melihat kotak berisi informasi tentang cara mengelola kontrol orang tua.
Lebih lanjut, sekarang pengguna dapat menghapus gambar pribadi dan eksplisit apa pun dari Penelusuran yang tidak ingin lagi mereka tampilkan.
Misalnya, saat pengguna membuat dan mengunggah konten eksplisit ke situs web, lalu menghapusnya, mereka bisa meminta penghapusannya dari Penelusuran jika dipublikasikan di tempat lain tanpa persetujuan. Kebijakan tersebut tidak berlaku untuk konten yang sedang dikomersialkan.
"Secara lebih luas, baik untuk situs web yang berisi informasi pribadi, gambar eksplisit, atau permintaan penghapusan lainnya, kami telah memperbarui dan menyederhanakan formulir yang Anda gunakan untuk mengirimkan permintaan," ungkap Google.
Sebagai informasi, perusahaan memang sudah lama memiliki kebijakan yang mengizinkan pengguna menghapus gambar eksplisit non-konsensual dari Penelusuran.
Namun, menghapus konten dari Google Penelusuran tidak akan menghapusnya dari web atau mesin telusur lainnya. Meski begitu, Google berharap perubahan ini memberi pengguna kontrol lebih atas informasi pribadi yang muncul di sana.
"Kami tahu penting untuk tetap mengontrol pengalaman online Anda. Alat dan pembaruan baru ini adalah sebagian dari banyak cara yang terus kami lakukan untuk menjadikan Google sebagai cara teraman untuk Penelusuran," kata Google.