Djawanews.com – Aplikasi berbasis video milik China, TikTok, terus menuai perhatian dunia. Tidak hanya karena pencekalannya di Amerika Serikat, namun juga karena kepopulerannya. Meski demikian, persaingan antar platform sangat terasa. Facebook sebagai perusahaan media sosial terbesar juga ingin ikut ambil bagian. Hasilnya, mereka akhirnya mengeluarkan aplikasi baru Instagram yang dinamakan dengan Reels.
Instagram Reel memang bertujuan untuk menyaingi TikTok. Tidak hanya diluncurkan di AS, Reel tersedia di lebih dari 50 negara dan wilayah lain. Instagram menempatkan fitur ini dalam jendela story. Dengan fitur ini pengguna memungkinan mengedit video pendeknya dengan berbagai fitur yang ditawarkan.
Instagram memang berencana merebut pasar anak muda, terutama di AS. Selain itu mereka ingin agar para pengguna menghabiskan banyak waktu di laman Instagram. Saat ini fitur baru itu telah diluncurkan di Brasil, Prancis, Jerman, dan India.
Peluncuran fitur yang sangat mirip dengan TikTok ini tentu menuai perhatian dari perusahaan CEO TikTok, Kevin Mayer. Dilansir dari Gizchina, Mayer menuebut Reels sebagai Counterfeit Product atau bisa diartikan sebagai barang konsumsi yang berkualitas rendah.
“Bagi perusahaan yang ingin meluncurkan produk kompetitif, kami menyambut mereka. Setelah kegagalan aplikasi video pendek Lasso, Facebook meluncurkan produk peniru lainnya, Reels.”
Vice Presiden Produk Instagram, Vishal Shah, kepada wartawan mengakui bahwa fitur baru Instagram memiliki kemiripan dengan TikTok. Namun ia menegaskan bahwa inspirasi tersebut berasal dari berbagai sumber.
Instagram tidak berencana untuk menyisipkan iklan atau monetisasi fitur Reels. Namun, mereka mulai melakukan kerja sama dengan artis seperti Merrick Hanna dan musisi Tiagz. Mereka akan menggunakan fitur baru Instagram, dan Instagram akan memberikan reward kepada mereka.