Inilah sejumlah fakta menarik terkait hacker asal Jogja yang kini menjadi sorotan.
Hacker asal Jogja berinisial BBA (21) ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di rumahnya Sleman, Yogyakarta pada Jumat (18/10) lalu, karena meretas server perusahaan di Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan keterangan polisi, BBA ditangkap karena telah meretas perusahaan AS dengan modus serangan program jahat (virus computer) jenis ransomware. BBA diketahui membeli ransomware berisi cryptolocker di pasar gelap internet atau dark web.
Atas aksinya selama 5 tahun, BBA berhasil meraup keuntungan hingga Rp 31,5 miliar.
Sederet Fakta Menarik Terkait Hacker Asal Jogja
Berikut fakta menarik terkait hacker muda asal Sleman yang dilansir dari beberapa sumber.
1. Menggunakan Modus Ransomware
Hacker ada Sleman ditangkap polisi karena telah meretas server sebuah perusahaan di Amerika Serikat, dengan modus ransomware yang kini lagi tren.
Seperti yang dilansir situs microsoft via kompas.com, ransomware sendiri merupakan jenis malware yang mengenkripsi file dan folder, serta mencegah seseorang kehilangan aksesnya ke file-file penting miliknya.
Modus penggunaan ransomware dilakukan untuk memeras para korban dengan meminta uang dan biasanya dalam bentuk crytocurency (uang digital) dengan imbalan berupa kunci deskripsi.
2. Meretas Server Perusahaan AS
Hacker muda asal Jogja ini melancarkan aksinya dengan meretas perusahaan yang berada di San Antonio Texas, Amerika Serikat.
Dalam malware itu terdapat pesan: Bila Anda ingin menghidupkan kembali server Anda, maka saya kasih waktu tiga hari untuk membayar.
Kepala Subdirektorat II Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Besar Rickynaldo Chairul mengatakan “Kalau tidak bisa membayar, maka yang bersangkutan atau pelaku ini (tersangka BBA) akan mematikan seluruh sistemnya.
3. Raup Hingga Rp 31,5 Miliar
Setelah BBA melancarkan aksinya dengan modus ransomware yakni mengirimkan malware dengan tujuan untuk memeras korban, BBA lantas meminta imbalan bitcoin kepada korban supaya seluruh sistemnya bisa digunakan kembali.
Selama lima tahun menjadi hacker dengan meretas beberapa perusahaan dengan modus ransomware, BBA berhasil mengumpulkan 300 bitcoin, atau sekitar Rp 31,5 miliar jika dihitung dengan kurs tukar.
4. Sosok yang Pendiam
Sosok Hacker asal sleman yang berhasil bobol perusahaan AS ternyata punya sisi lain yang tak disangka, dimana dalam kesehariannya BBA merupakan sosok yang terkenal tertutup dan pendiam.
“BBA pendatang, disini mengontrak rumah,” tutur Wartini, salah seorang warga tetangga BBA.
Wartini tidak bisa memberikan banyak informasi terkait BBA, karena selama ini BBA tidak pernah bersosialisasi dengan warga. Bahkan, dirinya tidak pernah bertemu ataupun berkomunikasi langsung dengan BBA.
5. Lulusan SMA
Dalam melancarkan aksinya, tersangka BBA mengaku belajar sendiri mengenai cara mertas. BBA merupakan hacker yang hanya lulusan sekolah menengah atas dan memang berbakat serta sudah menggemari komputer sejak sekolah menengah pertama.
6. Penangkapan BBA Diacungi Jempol
Berdasarkan pengamat kejahatan siber Arbi Sutedja, mengatakan penangkapan terhadap BBA merupakan sebuah prestasi dan patut diacungi jempol.
Kenapa? Hal ini dikarenakan kejahatan ransomware yang digunakan BBA ini tidak mudah ditangkap. Terlebih pembobolan yang dilakukan BBA terjadi di sebuah perusahaan di Amerika Serikat.
Nah, itulah sederet fakta menarik terkait hacker asal Jogja yang ditangkap pihak kepolisian karena meretas perusahaan AS.