Djawanews.com – Empat orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam sebuah tim berhasil merancang batu bata ramah lingkungan. Mereka memanfaatkan lumpur lapindo sebagai salah satu bahan dasarnya.
Keempat mahasiswa tersebut bernama Muhammad, Pawestri Cendani, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya. Produk mereka dinamai LUSSI, Lapindo Mud for Super Sustainable Brick. Keempatnya berhasil merancang LUSSI dengan bimbingan dosen Fakultas Teknik UI Mohammed Ali Berawi M.Eng.Sc, Ph.D.
Lumpur lapindo tengah diteliti sebagai bahan pengganti tanah liat. Fotmula yang sedang dalam pengembangan tersebut mendukung keberlangsungan lingkungan hidup.
Muhammad menjelaskan, dalam pembuatannya setidaknya ada 35.770.000 m3 lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebagai bahan campuran, limbah kertas yang dibutuhkan sebanyak 1.599.000 ton.
Anggota lain, Pawestri, mengatakan bahwa setiap setiap 100.000 batu bata dibutuhkan 66 m3 lumpur dan 66 m3 limbah kertas.
"Dengan formulasi yang kami rancang tersebut mampu mengurangi sekitar 0,02 ton produksi polusi CO2 untuk setiap 100.000 batu bata yang diproduksi," tambahnya.
Tak hanya ramah lingkungan, penyediaan bahan bakunya juga tak berisiko menimbulkan degradasi tanah dan kerusakan lingkungan seperti halnya pada produksi batu bata tanah liat.
Luqman mengatakan bahwa batu bata LUSSI juga terbilang lebih ringan. Berat batu bata LUSSI 910 kg/m³, lebih ringan daripada batu bata biasa dengan berat 1.500 kg/m³, atau batu beton 950 kg/m³. Ia juga menjelaskan, biaya produksi LUSSI lebih murah dibanding batu bata biasa. Selain itu juga dapat membuka lapangan pekerjaan di daerah Sidoarjo.
Untuk memantau perkembangan inovasi keempat mahasiswa UI tersebut, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.