Djawanews.com – Jika SpaceX dan Nasa melarang pegawainya menggunakan aplikasi Zoom, langkah serupa juga diambil oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Hal ini dilakukan menyusul adanya isu keamanan dan privasi yang menerpa Zoom. Kominfo sendiri lebih memilih menyiapkan aplikasi serupa Zoom.
Belum diketahui nama dan cara kerja aplikasi, yang jelas Kominfo mengembangkan aplikasi virtual meeting atau video conference sendiri. Hal ini dilakukan demi menjaga kerahasiaan rapat-rapat pemerintah.
“Kami juga mempelajari bagaimana untuk membangun satu aplikasi sendiri ya di lingkungan Kominfo untuk menggunakan dan dikendalikan yang melalui Central Control Kominfo atau pemerintah dalam hal ini. Kami sedang menjajaki bagaimana untuk membangun sistem itu sehingga keamanan dan kerahasiaan rapat-rapat negara dapat terjaga dengan baik,” kata Johnny saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI secara daring, Selasa (7/4).
CEO Aplikasi Zoom Akui Salah Langkah
Kominfo juga memberi dukungan terhadap operator seluler pemerintah, Telkomsel, yang sedang mengembangkan aplikasi yang serupa bernama CloudX. Menurutnya, Telkomsel serius mengembangkan layanan tersebut.
Terkait penggunaan aplikasi Zoom, Johnny mengakui bahwa saat ini banyak masyarakat di Indonesia menggunakan aplikasi tersebut. bahkan menteri kabinet Indonesia Maju juga menggunakan Zoom untuk melakukan virtual meeting. Padahal di beberapa negara aplikasi Zoom dipertanyakan keamanan dan privasinya.
Bahkan CEO aplikasi Zoom, Eric Yuan, sendiri mengakui bahwa ia salah langkah dalam mengembangkan aplikasi. Ia mengatakan bahwa pihaknya bergerak terlalu cepat. Yuan juga mengaku perusahaannya tidak memfokuskan layanannya pada keamanan pengguna pada awalnya. Meski begitu, Yua mengaku sedang berupaya mengusahakan keamanan dan privasi penggunanya.