Djawanews.com - Para ilmuwan di sebuah institut militer di China dikabarkan sedang mengembangkan senjata laser. Senjata itu akan dipasang di pesawat tempur supersonik.
Pakar ruang angkasa China di Universitas Teknik Luar Angkasa mengklaim senjata laser mereka akan memotong hambatan udara. Hal tersebut memungkinkan rudal mereka untuk menyerang target lebih cepat dari sebelumnya.
Teknologi ini juga akan membersihkan jalur berbentuk tetesan air agar rudal dapat melewatinya.
Pengembangan teknologi di Universitas Teknik Luar Angkasa ini diketahui didanai oleh Pasukan Dukungan Strategis Tentara Pembebasan Rakyat China setelah reformasi militer Beijing yang diperkenalkan pada tahun 2015.
Dalam praktiknya, senjata laser akan membuat plasma udara, yang juga dikenal sebagai "inti panas". Senjata laser ini akan ditembakkan dari depan rudal supersonik.
Dengan begitu, rudal dan pesawat tempur China akan melaju dengan kecepatan lima kali kecepatan suara. Hambatan udara menciptakan gelombang kejut dan meningkatkan hambatan dan pemanasan permukaan saat pesawat tempur mendekati penghalang suara.
Penelitian telah menyimpulkan kontrol aliran udara telah menjadi salah satu tantangan aerodinamis paling signifikan yang dihadapi perancang pesawat berkecepatan tinggi.
Penelitian tersebut juga menambahkan bahwa plasma yang dilepaskan oleh senjata laser akan memanipulasi struktur gelombang kejut. Hal ini akan menyebabkan perubahan dalam distribusi kecepatan dan tekanan.
Teknologi Canggih Buatan China
Pakar Shi Jilin dan Wang Diankai dari Laboratorium Propulsi dan Aplikasi Laser Negara China mengklaim bahwa teknologi ini akan mengurangi hambatan dan memastikan kecepatan rudal akan sangat meningkat.
“Teknologi pengurangan hambatan plasma laser sangat penting untuk pengurangan hambatan pesawat hipersonik dan isolasi termal serta meningkatkan kinerja pesawat,” jelas mereka.
SCMP juga melaporkan, hambatan udara tersebut dapat dikurangi hingga lebih dari 70%. Shi dan Wang juga mengklaim laser dapat membuat pesawat tempur China mengalami perjalanan yang lebih lama dan lebih stabil.
Pengembangan senjata laser dan pesawat supersonik China ini dilakukan setelah muncul berita bahwa Beijing melanjutkan perlombaannya untuk memiliki militer kelas dunia pada tahun 2050. Semua ini juga dilakukan untuk menghadapi perang ruang angkasa di masa mendatang.
China akan berlomba dengan Amerika Serikat yang kini aktif mengejar pengembangan senjata hipersonik, senjata manuver yang terbang dengan kecepatan sedikitnya 5 mach. Demikian halnya dengan Rusia yang masuk dalam perlombaan canggih ini.