Jika Anda pengguna Twitter, tentu tahu bagimana merepotkannya jika cuitan yang telah Anda unggah mengalami salah ketik (saltik) atau membutuhkan revisi karena alasan tertentu. Hal ini juga dirasakan oleh pengguna Twitter lain di berbagai negara lain. Bahkan, banyak permintaan untuk mengadakan fitur edit cuitan kepada Twitter secara langsung. Namun sayangnya permintaan ini tak dihiraukan oleh platform medsos yang melarang iklan politik di platformnya ini.
CEO Twitter Jack Dorsey ternyata memiliki alasan tersendiri mengapa ia tak menghadirkan fitur edit cuitan. Alasan ini ia sampaikan dalam sebuah segmen bersama Wired, Kamis (16/1/2020). Saat itu Doresey kebetulan mendapat pertanyaan dari seorang pengguna Twitter tentang kehadiran fitur edit di tahun 2020.
Jack Dorsey Tak Bakal Hadirkan fitur Edit Cuitan di Twitter
Dorsey menjelaskan mengapa ia tak hadirkan fitur tersebut. Ia mengatakan bahwa awal diciptakan Twitter bermula dari layanan pengiriman SMS. Seperti halnya SMS, pengirim tak dapat mengedit pesan yang telah terkirim. Konsep tersebut kemudian diadaptasi Twitter.
“Seperti yang kalian ketahui, ketika mengirimkan SMS, kalian tidak bisa menariknya kembali. Kami ingin menjaga vibe dan feeling di masa-masa awal tersebut,” jelas Dorsey yang dikuti Djawanews dari Doresey.
Tak hanya itu, fitur edit cuitan dikatakan dapat disalahgunakan. Jack Dorsey mencontohkan bagaimana seseorang mengirimkan cuitan yang kemudian di-retweet orang lain. Jika tersedia fitur edit cuitan, pengirim cuit pertama dapat dengan leluasa mengedit cuitannya tanpa sepengetahuan pengguna yang telah me-retweet.