Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov menyebut bahwa aplikasi chat WhatsApp berbahaya. Hal tersebut terkait kasus peretasan ponsel CEO Amazon, Jeff Bezos yang di-hack melalui file video yang dikirim melalui WhatsApp.
Disebut bahwa data penting Jeff Bezos yang tersimpan dalam iPhone X miliknya bocor setelah menerima video yang mengandung malware via WhatsApp.
WhatsApp Disebut Punya Celah untuk Dieksploitasi Hacker
Komentar WhatsApp berbahaya dilontarkan Durov dalam blog pribadinya melalui sebuah artikel dengan tajuk “Why Using WhatsApp Is Dangerous” (kenapa menggunakan WhatsApp berbahaya).
Di artikel tersebut, Durov menyebut WhatsApp memiliki banyak bug atau celak keamanan yang memungkinkan peretas masuk ke dalam ponsel siapapun yang menggunakan WhatsApp.
“Celah keamanan WhatsApp berupa video corrupt tak hanya ada di iOs, namun juga Android dan bahkan perangkat Windows Phone,” katanya di Blog pada Senin (3/2/2020)
“Ini menjadi jelas, bahwa celah tersebut telah dieksploitasi untuk mengekstrak komunikasi pribadi dan foto-foto Jeff Bezos, yang sayangnya mengandalkan WhatsApp,” tulis Durov lagi.
Kelemahan WhatsApp selanjutnya yakni dalam implementasi enkripsi. Ia mempertanyakan enkripsi yang diterapkan oleh WhatsApp yang mengandalkan enkripsi end to end atau penyandian.
Sistem tersebut diklaim WhatsApp dapat membuat pesan lebih aman karena hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Namun, sistem ini dinilai tidak dapat melindungi privasi pengguna.
“Jangan biarkan diri Anda dibodohi oleh para pesulap sirkus yang hanya ingin memusatkan perhatian pada satu aspek yang terisolasi semua saat melakukan trik mereka di tempat lain. Mereka ingin anda memikirkan enkripsi end to end sebagai satu-satunya hal yang harus anda perhatikan untuk privasi. Padahal sebenarnya jauh lebih rumit,” terang Durov.
Selanjutnya Durov menyebut, Telegram telah menghadirkan perlindungan enkripsi bagi pengguna sebelum WhatsApp melakukannya.
Meski begitu, Durov mengakui kalau pengguna Telegram lebih sedikit daripada pengguna WhatsApp. Ia pun tidak mempermasalahkan jika pendapatnya mungkin disebut bias.
“Beberapa pihak bisa saja mengatakan bahwa sebagai pendiri aplikasi rival, saya bias mengkritik WhatsApp. Tentu saja saya menilai Telegram Secret Chats lebih aman,” tandasnya.