Djawanews.com - Bocah berusia 8 tahun umumnya masih senang bermain. Mereka mungkin belum bisa menghasilkan uang sendiri. Namun beda dengan bocah bernama Joseph Deen ini.
Di usia sebelia itu, Joseph telah menjadi gamer profesional Fortnite dan mendapatkan kontrak dengan bayaran fantastis. Tahun lalu, Joseph dikontrak oleh tim Team 33 yang berbasis di kota yang sama. Dia mendapat bonus perekrutan 33 ribu dollar AS, sekitar Rp473 juta beserta komputer high-end.
Fortnite sendiri adalah salah satu game online terpopuler dan dimainkan ratusan juta gamer saat ini. Joseph pun merasa senang setelah mendapat kontrak profesional di usia begitu belia.
"Aku merasa takjub saat mendapatkan kontrak itu. Aku sudah sering berpikir menjadi gamer profesional, tapi tidak ada yang menganggapku serius sampai Team 33 datang," katanya.
Joseph sudah main Fortnite sejak usia 4 tahun. Bakatnya yang luar biasa terendus oleh Team 33 hingga akhirnya ia dikontrak.
"Pemandu bakat menyatakan kami harus merekrut anak ini. Jika tidak, maka yang lain akan melakukannya," ujar Tyler Gallager, pendiri dan CEO Team 33.
Joseph pun bercita-cita menjadi seperti Kyle 'Bugha' Giersdof. Kyle yang masih remaja, memenangkan turnamen dunia Fortnite pada tahun 2019 dan menggondol hadiah 3 juta dollar AS.
Menurut aturan, sebenarnya Joseph masih terlalu muda untuk ikut turnamen Fortnite. Rating game ini juga minimal dimainkan umur 12 tahun, Tapi menurut Gigi, ibu Joseph, tidak ada masalah.
Uangnya untuk sementara ditabung sampai dia bisa mengaturnya sendiri. Karena belum cukup umur, Joseph belum bisa mengikuti turnamen Fortnite yang ada hadiah uangnya sehingga hanya bisa main kalau kompetisinya tidak ada duitnya.
Memang Joseph menjadi investasi jangka panjang buat Team 33. Kedua belah pihak sepakat Joseph tidak akan diforsir latihan. Sebab, kontrak untuk Joseph dibuat untuk melindunginya dan sangat fleksibel. Joseph lebih mirip aktor cilik dalam hal ini.
"Kami bisa membuatnya jadi pemain level top di usia muda dan memasukkannya ke kejuaraan besar segera setelah usianya sudah mencukupi," sebut Tyler.
"Joseph masih bisa ikut turnamen jika tidak ada pialanya. Kami juga berencana membangun persona onlinenya melalui YouTube yang legal. Dengan itu, kami bisa membuat suvenir dan menjualnya," paparnya lagi.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.