Yuk Simak Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air, Cara Kerjanya dan Jenis-jenis Komponen pada PLTA.
Mungkin Anda sudah tahu apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bukan? Ya, Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah pembangkit yang mengandakan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.
Di Indonesia, pemanfaatan akan pembangkit listrik tenaga air masih tertinggal jauh oleh negara tetangga dan Eropa. Padahal jika berbicara air, sumber air di Indonesia sangatlah melimpah.
Namun seiring berjalannya waktu, secara perlahan Indonesia mulai melirik pembangkit listrik yang memanfaaatkan air sebagai sumber energinya. Setidaknya ada 28 proyek PLTA berkapasitas total 726 megawatt yang rencananya akan beroperasi pada tahun ini, dilansir dari bisnis.com.
Cara Kerja dan Jenis-jenis Komponen PLTA
Seperti yang dilansir dari alphapay.id, cara kerja pembangkit listrik tenaga air ini pada intinya adalah bagaimana cara mengubah energi air menjadi aliran listrik yang bisa dikonsumsi masyarakat.
Dalam PLTA, pemanfaatan air menjadi hal yang sangat vital. Pasalnya air digunakan untuk menggerakkan turbin.
Air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang yang telah di desain untuk memutar turbin/kipas besar. Semakin Dalam lubang, maka akan semakin besar debit air yang akan turun dan mendapatkan perputaran turbin yang besar.
Perputaran turbin akan menghasilkan energi mekanik yang akan di konversi melalui generator menjadi energi listrik.
Setelah mengetahui cara kerja PLTA, sekarang berganti ke komponen PLTA. Berikut jenis-jenis komponen PLTA dan fungsinya:
- Waduk atau bendungan
Waduk/bendungan berfungsi sebagai wadah air/ penampung air dalam jumlah besar, karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup besar.
- Pipa Pesat (Penstock)
Pipa Pesat ini berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin.
- Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar.
Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar bolang-baling digantikan oleh air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
- Generator
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi berputar, sehingga ketika baling-baling turbin berputar, maka generator juga akan ikut berputar.
Generator memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet di dalam generator, sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC.
- Jalur Transmisi
Nah, yang terakhir yakni jalur transmisi. Jalur transmisi ini berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari PLTA ke rumah-rumah atau industri.
Itulah pengertian PLTA, cara kerja dan jenis komponen PLTA yang perlu kalian ketahui. Untuk menambah wawasan pengetahuan terkait PLTA, beberapa kumpulan jurnal PLTA ini bisa Anda baca
- Jurnal PLTA milik Hari Prasetijo, Giri Angga Setia yang berjudul “Optimasi Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Menggunakan Linear Programming dengan Batasan Ketersediaan Air.”
- Jurnal PLTA milik Badaruddin, Jonathan Pedro Suwarjono yang berjudul “Studi Analisa Pembangkit Listrik Tenaga Air Alternative Microhydro.”
- Jurnal PLTA milik Erry Thriana Sasongko, Khairul Muhajir, I.G. Gde Badrawada, Anton yang berjudul “Pengaruh Laju Aliran Massa Terhadap Daya Turbin Air Francis pada Sub Unit PLTA Jelok Semarang.”
- Jurnal PLTA milikFitrah Alamsyah, Didik Notosudjono, Hasto Soebagia yang berjudul “Studi Kinerja Generator Pebangkit Listrik Tenaga Air Ubrug Sukabumi.”
Selamat membaca dan semoga bermanfaat yak.