Djawanews.com – Santo Purnama, seorang pengusaha dari Indonesia, berhasil mengembangkan alat rapid test mandiri untuk COVID-19. Dengan alat ini setiap orang memungkinkan mendeteksi Covid-19 dalam waktu 10 menit.
Alat ini diproduksi oleh perusahaan yang ia dirikan bersama rekannya, Sensing Self. Perusahaan itu berbasis di Singapura dan mulai memproduksi alat tersebut sejak Februari 2020.
Alat rapid test Sensing Self sendiri telah mendapat lisensi edar dari tiga pasar di dunia, yakni dari Eropa (sertifikasi CE), Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA), dan India (disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research).
Cara Kerja Alat Rapid Test Buatan Sensing Self
Selain dapat mengetahui hasil secara singkat, tingkat akurasi alat ini juga cukup tinggi, yakni sebesar 92%. Cara kerja yang diterapkan sebenarnya sama dengan rapid test lain, dengan mengecek antibodi dan mengetahui paparan virus corona SARS-CoV-2 melalui darah.
Dilansir Djawanews dari Kumparan, keunggulan lain dari alat ini ada pada enzim yang diletakkan pada alat tersebut. Enzim berfungsi sebagai katalis atau zat yang mempercepat proses reaksi dalam proses kimia organik. Dalam rapid test, enzim berperan dalam menentukan hasil tes COVID-19 yang dilakukan pada seseorang.
Di alat ini ada tiga indikator penanda antibodi, yakni “C”, “IgG”, dan “IgM”. Setelah darah dites, jika indikator mengarah ke “C” berarti hasilnya negatif. Jika positif, maka indikator muncul dalam dua formasi atau lebih, C-IgG-IgM, C-IgM, atau C-IgG.
Walau dikatakan akurat pengetesan tidak dapat dilakukan hanya sekali, namun beberapa kali untuk memastikan semuanya. Selain itu butuh juga konfirmasi dengan tes PCR (polumerase chain reaction) agar hasil yang didapat lebih akurat. Alat rapid test Sensing Self ini dibanderol seharga Rp160 ribu. Biaya tersebut digunakan untuk mengganti ongkos produksi. Meski telah mendapat lisensi dari beberapa pasar, alat ini belum bisa beredar di Indonesia karena terganjal regulasi dan aturan.