Djawanews.com – Tidak hanya memverifikasi akun viral, Facebook baru saja mengumumkan adanya kebijakan lain. Pada hari Kamis (4/6/2020) lalu, Facebook mengambil langkah tegas dengan mengurangi peran media yang dikontrol negara di platform mereka. Hal ini mereka lakukan di tengah sorotan bagaimana Facebook menangani postingan milik Donald Trump.
Seperti yang diketahui, Facebook mendapat banyak kritikan dari karyawannya lantaran mereka tak melabeli peringatan pada komentar Trump yang terkait aksi protes yang berujung kekerasan.
Menghindari Propaganda dari Media yang Dikendalikan Negara
Dilansir dari Politico, keputusan ini berupa penambahan label pada halaman Facebook milik beberapa media seperti Russia Today, Sputnik, Xinhua News dan People’s Daily. Nantinya Facebook akan melabeli halaman media tersebut dengan label “saluran ini dikontrol oleh negara.”
Tapi tidak semua media yang berafiliasi dengan pemerintah akan dilabeli. Organisasi media yang dijalankan secara independen meski didanai pemerintah seperti BBC tidak akan dilabeli.
Kepala Kebijakan Cybersecurity Nathaniel Gleicher kepada Politico menjelaskan label juga akan disematkan pada iklan yang dibeli media tersebut dari Facebook. Bahkan postingan yang tak berbayar di halaman mereka juga akan dilabeli.
Selain itu, mulai akhir musim panas nanti, Facebook tidak akan melayani pembelian iklan oleh organisasi media yang berada di bawah kendali negara di AS. Karena pada bulan November nanti juga akan diadakan pemilihan presiden.
Belum jelas kapan pelabelan ini akan ditambahkan pada iklan yang dibeli oleh media yang dikendalikan negara tertentu. Yang jelas langkah ini diambil untuk menghindari kemungkinan propaganda yang dilakukan oleh calon presiden dengan memanfaatkan media sosial Facebook.