Djawanews.com - Dalam melakukan trading forex atau mata uang asing, penting bagi Anda untuk mengetahui momen yang tepat untuk mengambil keputusan. Momen ini bisa Anda tentukan dengan menggunakan berbagai cara. Salah satu di antaranya adalah sinyal perdagangan atau trading.
Secara sederhana, sinyal perdagangan dapat diartikan sebagai pemicu yang dapat digunakan oleh trader sebagai acuan untuk membeli atau menjual sebuah komoditas/aset berdasarkan serangkaian kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan kata lain, sinyal ini dapat diartikan sebagai panduan bagi trader untuk bisa menentukan momen ideal untuk melakukan transaksi demi mendapatkan keuntungan dalam jumlah maksimum sekaligus menghindari kerugian sebesar mungkin.
Kenali Jenisnya
Saat ini, ada beberapa jenis sinyal perdagangan. Dari segi mendapatkannya, terdapat sinyal perdagangan berbayar dan signal trading gratis. Sementara dari cara kerjanya, terdapat sinyal perdagangan momentum, tren valuta asing, breakout, dan overload. Berikut ini penjelasan singkat untuk masing-masing jenis sinyal tersebut.
Sinyal perdagangan momentum
Jika Anda termasuk trader aktif yang berupaya untuk mendapatkan sebesar mungkin keuntungan di tengah pergerakan pasar yang singkat, sinyal perdagangan momentum layak untuk Anda pertimbangkan. Sinyal perdagangan yang satu ini akan mudah Anda pahami sejauh Anda telah menguasai dasar-dasar dalam perdagangan valas secara online, terlebih jika Anda juga menguasai aspek analisis teknikal.
Secara sederhana, sinyal ini mengandalkan pergerakan kuat dalam pasar valuta asing tertentu. Para trader kemudian dapat memilih untuk menjual atau membeli aset yang dimilikinya berdasarkan pergerakan yang diharapkan. Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, sinyal perdagangan jangka pendek ini dapat digunakan baik dalam kondisi pasar bullish atau bearish.
Sinyal perdagangan tren valas
Sinyal perdagangan tren valas tergolong sinyal yang cukup populer. Berbeda halnya dengan sinyal momentum, sinyal yang satu ini berfokus pada performa perdagangan di masa lalu dari sebuah aset dengan mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh dalam periode berminggu-minggu hingga berulan-bulan. Dua contoh indikator yang menggunakan prinsip sinyal ini adalah Nilai Rata-rata Bergerak Sederhana (SMA) dan Nilai Rata-rata Bergerak Eksponensial (EMA). Kedua indikator ini memungkinkan trader untuk mengidentifikasi pemicu pergerakan harga valas dalam rentang waktu tertentu. Biasanya, sinyal ini digunakan bersamaan dengan tingkat resisten dan garis tren untuk mendapatkan gambaran lebih luas terhadap pergerakan pasar valas.
Sinyal perdagangan breakout
Sinyal perdagangan breakout terjadi ketika harga bergerak melebihi tingkat resisten atua bergerak di bawah tingkat dukungan. Secara umum, ketika harga pasangan valuta asing bergerak melewati tingkat resisten, sinyal perdagangan forex ini akan mendorong trader untuk mempertahankan aset jangka pendek dan memperdagangkan aset jangka panjang. Sementara jika harga bergerak di bawah tingkat support, trader akan berhenti memperdagangkan aseet jangka panjang.
Sinyal perdagangan overload
Jenis sinyal perdagangan berikutnya yang tidak kalah penting adalah sinyal perdagangan overload. Sinyal yang satu ini dirancang untuk bergerak dalam riwayat pergerakan harga sebuah aset dalam pasar valas tertentu. Konsep ini dipilih karena dianggap relatif mampu melindungi trader dengan rasio risiko/keuntungan ketika melakukan buying the dip berdasarkan tingkat dukungan jangka panjang.
Salah satu indikator yang menggunakan sinyal ini adalah Indeks Kekuatan Relatif atau Relative Strength Index (RSI). Bagi Anda yang belum familiar, indikator ini digunakan untuk menganalisis momentum pergerakan suatu aset. Secara teori, indikator ini dapat digunakan untuk memprediksi perihal suatu aset mengalami penjualan atau pembelian berlebih. Informasi ini kemudian dapat digunakan trader untuk menyesuaikan keputusan perdagangan mereka dengan lebih baik.
Tips dalam Menggunakan Sinyal Perdagangan dalam Forex
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, sinyal perdagangan dalam pasar forex atau valas tak lebih dari indikator. Indikator ini dapat digunakan trader untuk menentukan keputusan yang paling sesuai dengan kondisi pasar saat ini serta momen yang paling tepat untuk menerapkan keputusan tersebut.
Terkait hal ini, perlu diperhatikan bahwa setiap sinyal memiliki cara kerja tersendiri. Akibatnya, suatu sinyal perdagangan forex bisa saja bekerja dengan baik pada kondisi tertentu pada rentang waktu tertentu. Sementara jika kondisi tersebut berubah, efektivitas sinyal tersebut bisa jadi berubah sehingga tak lagi bisa diandalkan. Untuk mengatasi hal ini, trader disarankan untuk mengombinasikan berbagai sinyal perdagangan yang tersedia. Dengan cara ini, kombinasi sinyal tersebut diharapkan mampu mengakomodasi pergerakan pasar valuta asing yang begitu dinamis.
Selain itu, trader juga harus mempertimbangkan fakta bahwa setiap trader memiliki latar belakang dan agenda tersendiri. Oleh karena itu, dalam memilih sinyal perdagangan yang tepat, trader disarankan untuk tidak serta merta meniru setiap langkah yang dilakukan oleh trader lain, bahkan jika strategi tersebut berhasil. Meski menggunakan sinyal yang sama, trader bisa saja memperoleh hasil yang berbeda jika berhadapan dengan kondisi pasar yang berbeda.