Djawanews.com – Ilmuwan masih berlomba-lomba mencari alternatif benda yang bisa menyimpan listrik untuk berbagai keperluan. Selama ini baterai lithium ion masih diandalkan sebagai tempat penyimpanan listrik untuk berbagai kebutuhan.
Sayangnya lithium ion membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk membuat baterai jadi tempat penyimpanan energi berkapasitas besar. Untuk itu ilmuan banyak mencari bahan alternatif sebagai pengganti lithium ion, salah satunya adalah batu bata.
Dilansir dari singularityhub, dalam makalah di Nature Communications, para ilmuan dari Washington University di St. Louis menemukan fakta menarik. Mereka menemukan fakta bahwa batu bata yang dibeli dari Home Depot bisa diubah menjadi baterai dengan prosedur kimia sederhana.
Teknik tersebut memanfaatkan struktur berpori pada batu bata untuk mengendapkan lapisan polimer konduksi (PEDOT) di seluruh bata. Langkah ini mengubah bata menjadi superkapasitor, mirip dengan baterai, dan pengisian daya bisa dilakukan dengan lebih cepat untuk kapasitas yang lebih rendah.
Caranya adalah, pertama, peneliti merendam batu bata dalam uap asam klorida, yang nantinya uap tersebut akan meresap ke dalam pori bata. Uap tersebut akan bereaksi dengan oksida besi yang memberi warna merah pada batu bata.
Asam itu mengubah oksida besi menjadi bentuk reaktif besi, yang berinteraksi dengan gas lain lewat bata untuk membuat PEDOT tipis, plastik penghantar listrik.
Lapisan tersebut sebenarnya adalah lapisan serat nano yang punya luas permukaan yang besar dan meningkatkan kapasitas penyimpanan energi. Lapisan PEDOT juga berfungsi sebagai elektroda. Proses tak sampai situ saja, peneliti juga menambahkan elektrolit gel pada batu bata.
Sebagai alternatif tempat penyimpanan listrik terbaru, batu bata memiliki hasil yang cukup baik. Tiga batu bata kecil mampu menyalakan LED hijau selama 10 menit hanya dengan sekali pengisian. Selain itu, batu bata juga disebut lebih tahan lama karena dapat diisi dan dibuang selama 10.000 siklus, dan hanya mengalami penurunan kapasitas sebesar 10%.
Artinya, jika batu bata bisa digunakan sebagai alternatif tempat penyimpanan listrik, Indonesia akan diuntungkan mengingat ada banyak produk batu bata di Indonesia yang berkualitas baik. Belum jelas apakah penemuan ini akan kembali dikembangkan atau tidak.
Untuk memantau perkembangan teknologi tempat penyimpanan listrik batu bata dan teknologi lain, pantau melalui situs Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akum media sosial Instagram dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.