Djawanews.com – Aplikasi pengingat salat, Muslim Pro, ketahuan menjual data ke militer Amerika Serikat. Muslim Pro sendiri merupakan aplikasi yang banyak diunduh oleh umat Islam lantaran menyediakan berbagai fitur, salah satunya adalah menyediakan bacaan Al-Qur'an.
Pengembang induknya, Bitsmedia, bahkan mengklaim bahwa aplikasi Muslim Pro sudah sangat populer dan banyak digunakan oleh umat Islam. Selain menyediakan fitur menarik, Muslim Pro juga mampu melacak lokasi pengguna. Data tersebut yang dikabarkan dijual pada broker.
Aplikasi Muslim Pro adalah aplikasi yang memang menjual data kepada pihak ketiga untuk mendapatkan uang. Dilaporkan oleh Motherboard Vice, Selasa (17/11/2020), Militer AS membeli data dari broker X-Mode.
Dari laporan Motherboard Vice juga dikatakan bahwa Militer AS adalah salah satu pembeli aplikasi Muslim Pro. X-Mode sendiri mengaku bahwa bisnisnya dengan kontraktor militer berfokus pada tiga kasus pengguna yakni kontraterorisme, keamanan siber, dan prediksi hotspot Covid-19 di masa depan.
Transaksi tersebut dikaitkan dengan kiprah militer AS yang mengibarkan bendera perang selama puluhan tahun kepada kelompok teror yang sebagian besar adalah Muslim Timur Tengah.
Meski begitu tak bisa dipastikan data apa saja yang dijual ke Militer AS dari aplikasi pengingat salat Muslim Pro. Untuk memantau berita teknologi lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.