Djawanews.com – Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), berbagai perusahaan dan lembaga berlomba-lomba membuat ventilator. Pembuatan ini didasari pada kebutuhan alat tersebut di berbagai rumah sakit di seluruh dunia.
Universitas Gadjah Mada misalnya, yang saat ini sedang mengembangkan ventilator untuk menutup kebutuhan di beberapa rumah sakit. Pengembangan dilakukan oleh tim dosen UGM yang bekerja sama dengan Toyota, industri lokal di Yogyakarta, rekan sejawat dokter UGM, dan Rumah Sakit Sardjito.
Selain institusi pendidikan, industri otomotif tanah air juga tengah merencanakan pembuatan ventilator. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, pembuatan ventilator dilakukan sesuai arahan Menteri Perindustrian.
Apa Itu Ventilator?
Ventilator adalah mesin yang digunakan di dunia kedokteran untuk membantu perawatan pasien dalam kondisi tertentu. Alat ini mampu membantu pasein bernapas lebih mudah sehingga pasien mendapat pasokan oksigen cukup dalam tubuh.
Alat ventilator juga membantu proses penghirupan dan penghembusan napas pada pasien. Mesin ini memompa udara selama beberapa detik lalu menyalurkannya ke paru-paru pasien. Setelah itu kantong udara ventilator akan bergenti memompa agar udara dalam paru-paru keluar dengan sendirinya. Proses ini diulang selama pemasangan ventilator.
Mengapa Ventilator Sangat Dibutuhkan Saat Ini?
Permintaan ventilator saat ini memang tinggi seiring dengan banyaknya pasien Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Virus ini diketahui menyerang saluran pernapasan inangnya dan mengganggu fungsi sel pada paru-paru.
Penderita Covid-19 sering mengeluhkan sesak napas sehingga dalam beberapa kasus aktivitas pernapasan sangat sulit dilakukan. Bahkan dalam kasus yang parah, virus mampu menyebabkan kerusakan paru-paru. Dari keluhan ini ventilator punya peran penting, yakni membantu pasein Covid-19 bisa bernapas.
Persebaran Covid-19 yang sangat cepat dan sulit dideteksi membuat jumlah korban terus bertambah. Hal ini harus dibarengi dengan ketersediaan ventilator agar perawatan pasien dapat dilakukan secara maksimal. Alasan inilah yang menjadikan permintaan ventilator sangat tinggi.
Pemerintah Inggris misalnya, yang menggenjot produksi ventilator 1.200 buah dalam waktu kurang dari dua minggu. Mereka juga memperkirakan bahwa pada puncak wabah kebutuhan ventilator akan mencapai 30 ribu unit.