Djawanews.com – Amerika Serikat juga berambisi untuk mengembangkan jaringan generasi ke-5 atau 5G, di wilayahnya. Dalam pengembangannya, ia tidak akan bekerja sama dengan Huawei karena perselisihan keduanya. Sebagai gantinya, AS meminta bantuan dari perusahaan HMD Global, perusahaan yang memiliki merek Nokia.
US Cellular, salah satu operator di Amerika, bahkan telah bekerja sama Nokia untuk memperluas jaringan 5G-nya sejak lama. Setelah Huawei ditendang dari negara tersebut, AS hanya punya sedikit opsi untuk ambisi 5G-nya.
Dilansir dari Gizchina, meski Amerika Serikat telah menunjuk Nokia dan Ericsson, harga yang ditawarkan ternyata lebih mahal dibanding harga yang ditawarkan Huawei. Meski begitu, US Cellular tetap ngotot dengan ambisinya itu. Mereka berharap agar di awal 2021 pelanggannya sudah bisa menikmati 5G.
Nokia sendiri akan memulai proyeknya sepanjang tahun 2020. Namun banyak pihak yang meragukan kesuksesan Nokia dalam menghadirkan jaringan 5G. Pasalnya sampai hari ini, Huawei adalah salah satu perusahaan teknologi yang mampu menghadirkan jaringan tersebut dengan baik.
Tidak hanya di Amerika, Huawei juga dicekal di Inggris dalam menghadirkan jaringan 5G. Larangan tersebut didasari pada alasan keamanan nasional di negara itu. Inggris bahkan meminta kepada dua operatornya, BT dan Vodafone, untuk mengganti piranti 5G mereka yang sebelumnya menggunakan perangkat dari Huawei.
Pencekalan tersebut diduga lantaran Amerika Serikat menghasut Inggris untuk memboikot Huawei. Di luar kebenaran tersebut tindakan hasut AS nampaknya mulai berhasil menyingkirkan perusahaan China itu dari sejumlah negara.