Djawanews.com – Setelah India melakukan pemblokiran terhadap puluhan aplikasi dari China, termasuk TikTok, langkah yang sama sepertinya akan diambil Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump masih mempertimbangakan pemblokiran TikTok.
Dilansir Djawanews dari Business Insider, rencana ini telah disampaikan oleh Trump melalui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo pada Senin (6/7) lalu.
“Ya, itu menjadi hal yang saat ini tengah kami rencanakan,” jelas Pompeo kepada Fox News.
Ia mengatakan, langkah itu diambil pemerintah AS sebagai bentuk hukuman kepada China yang dianggap gagal menghentikan penyebaran virus corona ke seluruh dunia.
“Lihat, apa yang terjadi pada China dengan adanya virus ini. Apa yang mereka lakukan terhadap negara ini dan seluruh dunia sangatlah memalukan,” tambah Pompeo.
Hal tersebut diperparah adanya kabar bahwa TikTok diam-diam mengumpulkan data pengguna di negara tersebut untuk diberikan kepada pemerintah China. Tuduhan ini sama dengan tuduhan yang dilontarkan kepada Huawei, perusahaan ponsel terkemuka di China.
Menanggapi hal ini, pihak TikTok sudah memberikan klarifikasinya. Mereka menjamin data para pengguna aman bersama mereka. Mereka juga mengaku tidak pernah menyerahkan data pengguna kepada pemerintah China.
“Kami nggak pernah memberikan data pengguna kepada pemerintah Cina, juga nggak akan kami lakukan apabila diminta,” bantah TikTok.
Sebagai informasi, ketegangan Amerika dengan China terus terjadi. Bahkan Amerika berusaha menghasut Eropa untuk melakukan pemboikotan terhadap perusahaan China. Alasan yang digunakan sama dengan alasan pemblokiran TikTok, untuk melindungi informasi pribadi warganya.