Djawanews.com – Saat ini China sedang bersitegang dengan dua negara, India dan Amerika Serikat (AS). Kondisi ini berimbas pada industri teknologi bagi masing-masing negara. Jika India sebelumnya melakukan pemblokiran terhadap aplikasi China, kini giliran AS yang berusaha menghalangi perkembangan perusahaan China.
Tidak hanya memblokir Huawei, pemerintah AS ternyata dilaporkan sedang melobi negara Eropa untuk memboikot perusahaan keamanan terbesar milik China, Tongfang. Pemboikotan perlu dilakukan demi melindungi informasi warga seperti sidik jari, identitas paspor, dan sebagainya.
Dilansir dari Gizchina, Tongfang saat ini menyediakan sistem keamanan bagi negara-negara Eropa yang terkait degan penumpang di pelabuhan dan bandar. Perusahaan itu juga punya pasar yang cukup luas di bidang peralatan inspeksi keamanan kargo laut Eropa, yakni 90%.
Di luar pengaruh Tongfang di negara-negara Eropa, pemerintah AS saat ini dikabarkan sedang menghalangi pengembangan perusahaan Tongfang di seluruh Eropa. Pemerintah AS juga sedang melobi perusahaan AS untuk mengganti kontrak yang ditandatangani oleh Tongfang.
Tongfang sendiri mengaku sebagai sebuah perusahaan yang berdiri sendiri. Mereka juga mengatakan bahwa produknya tidak membawa risiko keamanan seperti yang dituduhkan.
Amerika Serikat memang sedang berambisi untuk menghilangkan pengaruh China, terutama di wilayahnya. Melihat pengaruh Tongfang di Eropa, wajar jik AS sedang menyingkirkan perusahaan tersebut.
Jika perlakuan AS kepada perusahaan China dibalas, kemungkinan besar yang akan terimbas adalah Apple dan Qualcomm. Yang jelas sentimen ini berpengaruh terhadap perdagangan lainnya.