Djawanews.com – Teknologi kecerdasan atau Artificial Intelligiance (AI) milik Google bakal membantu mengurai kecamatan di DKI Jakarta, caranya dengan menyesuaikan durasi lampu merah dengan kondisi jalan.
Sebelumnya, dua pihak meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama via Project Green Light, November 2022, dan akan dimulai digelar pada 2023.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan kerja sama itu kini masih dalam proses persiapan. Pemprov tengah menentukan titik mana saja yang akan menjadi lokasi pemantauan menggunakan AI milik Google.
"Jadi saat ini kami sedang melakukan kerja sama di mana ada prinsip pemanfaatan data. Kita pahami Google memiliki sumber daya yang demikian besar terkait dengan data traffic," kata dia, di Polda Metro Jaya, Jakarta, dikutip dari detikcom, Selasa (13/12).
"Oleh sebab itu kami kerja sama mereka akan gunakan AI mereka dan mereka analisis terhadap situasi kondisi di simpang-simpang yang kepadatannya tinggi," lanjutnya.
Data AI dari Google soal kemacetan itu akan digunakan Pemprov DKI dalam menentukan penguraian lalu lintas di lokasi.
"Mereka (Google) analisis terhadap situasi kondisi di simpang-simpang yang kepadatannya tinggi. Kemudian dari hasil analisis itu mereka akan berikan masukan ke kami untuk kemudian kami lakukan pengaturan dari traffic light yang ada di simpang," tutur Syafrin.
"Data dari Google itu yang nantinya akan kami gunakan untuk resetting traffic light di beberapa titik," imbuh dia.
Kepala Unit Pengelola Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Emanuel Kristanto mengatakan teknologi AI akan menganalisis volume lalu lintas di persimpangan.
AI lantas akan merekomendasikan durasi lampu hijau yang paling optimal di masing-masing jalur di persimpangan.
"Secara garis besar Google akan menggunakan teknologi AI mereka untuk menganalisa volume lalin di persimpangan dan merekomendasikan waktu nyala hijau yang optimal di masing-masing kaki persimpangan," katanya.
Data tersebut kemudian dikirimkan ke Dishub DKI Jakarta dan selanjutnya ditindaklanjuti di lapangan. Melalui teknologi ini, diharapkan lampu lalu lintas akan menyesuaikan ruas jalan yang perlu diberi durasi lebih panjang lampu hijaunya menyala sehingga kepadatan volume kendaraan dapat terurai.
"Data dikirim ke Dishub dan kita aplikasikan di lapangan," ucap Emanuel.
Senada, Yossi Matias, VP of Engineering and Research Google di acara Google for Indonesia, mengatakan lewat proyek ini tim peneliti Google akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah DKI Jakarta untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu merah guna mengurangi lalu lintas yang tersendat.
Hal itu didasarkan data lalu lintas anonim dan data mobilitas masyarakat berbasis Android yang diolah oleh kecerdasan buatan (AI).
"Project Green Light menggunakan AI untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas di persimpangan di seluruh dunia, guna membantu meminimalkan kemacetan dan polusi yang ditimbulkannya," ujar dia, Rabu (7/12).
"Dengan menggunakan teknologi AI kami, diharapkan inisiatif ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, dan membuat aktivitas berkendara jadi lebih aman dan menyenangkan di Jakarta," lanjutnya.
Google akan menganalisis data lokasi anonim dari sistem navigasi mereka. Kemudian, Google menghitung metrik arus lalu lintas di setiap persimpangan. Dari hasil penghitungan tersebut, Google akan memberikan rekomendasi kepada kota terkait.
"Teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa sensor tambahan atau bahkan mengubah infrastruktur, sebelum mengirimkan rekomendasi ke dinas kota yang kemudian menerapkan cara-cara untuk mengoptimalkan pengaturan," kata Yossi.
Indonesia sendiri diklaim menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang akan menggelar Project Green Light ini, yang sebelumnya dilaksanakan di India.
Proyek ini diklaim sudah membantu kota di India untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas dengan lebih baik, mengurangi waktu tunggu di persimpangan, kemacetan, dan emisi karbon.
Pada 2022, khususnya di Bangalore, Google mengklaim kemacetannya berkurang 20 persen.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.