Djawanews.com – Keberadaan air garam yang membeku di Planet Mars akan dimanfaatkan oleh para ilmuwan. Tim dari Washington University di St. Louise itu mengembangkan sistem pengubahan air yang menjadikan air tak berguna menjadi bahan bakar dan oksigen.
Ilmuwan akan memecah air asin menggunakan listrik, sehingga air bisa menjadi oksigen dan hidrogen. Sistem tersebut juga telah dicoba dan berhasil diterapkan di atmosfer Mars pada suhu -33 derajat Fahrenheit.
Pengelektrolisis air garam ini mampu menghasilkan oksigen 25 kali lebih banyak daripada Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment NASA yang dirilis ke Mars pada Juli lalu.
“Alat pengelektrolisis air garam Mars kami secara radikal mengubah kalkulus logistik misi ke Mars dan sekitarnya. Teknologi ini sama-sama berguna di Bumi di mana dia membuka lautan sebagai sumber oksigen dan bahan bakar yang layak,” ungkap Vijay Ramani dari Washington University, dikutip dari Daily Mail, Kamis (3/12/2020).
Piranti itu didesain dengan dua sisi, satu sisi digunakan untuk mmebelah air untuk pembentukan ion hidroksil, dan sisi lainnya untuk membelahnya lagi agar bisa jadi oksigen. Teknologi itu sudah ada di Bumi, namun butuh biaya mahal dan tak bisa menahan suhu beku di Planet Merah.
Untuk mendapatkan informasi terkait Planet Mars dan berita teknologi lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.