Djawanews.com – Perusahaan raksasa teknologi Yahoo dikabarkan akan memberhentikan lebih dari 20 persen karyawannya, sebagai langkah merestrukturisasi unit teknologi iklannya (ad-tech).
Diumumkan kemarin, sebanyak 12 persen dari perusahaan atau 1.000 karyawan akan diberhentikan sebelum penghujung hari dari unit ad-tech. Dalam enam bulan, 8 persen lagi atau 600 orang juga akan di-PHK.
Namun, jumlah pastinya belum dapat dipastikan. Yahoo akan menutup platform sisi penawarannya, yang merupakan bagian dari bisnis periklanannya.
Dalam wawancaranya dengan Axios, CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan keputusan tersebut akan sangat bermanfaat bagi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Lanzone berharap, perusahaan dapat menginvestasikan sumber dayanya di bagian bisnis yang lebih menguntungkan seperti yang dia sebutkan, "Terlalu (banyak) intensif sumber daya untuk melakukan semuanya sekaligus," ujar Lanzone.
Selain itu, Lanzone juga mengonfirmsi keputusan untuk memberhentikan karyawan tidak disebabkan oleh tantangan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan, sebaliknya, itu adalah perubahan strategis, karena menghapus persaingan langsung Yahoo dengan Meta dan Google untuk dominasi dalam periklanan digital.
Perusahaan juga akan menutup Gemini, platform iklan bawaannya yang mengirimkan konten bersponsor untuk merek, dan sebagai gantinya memprioritaskan kemitraan barunya dengan Taboola, yang akan mengarah pada peningkatan jumlah pesaing dan mencari penempatan iklan di properti Yahoo sebesar delapan kali.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bukan menjadi hal baru di kalangan raksasa teknologi. Belum lama ini beberapa perusahaan besar seperti GitHub, Amazon, Google, Microsoft dan PayPal juga sudah memberhentikan ribuan karyawan dari perusahaan mereka. Demikian dikutip dari berbagai sumber, Jumat, 10 Februari.