Djawanews.com – Mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat menuding banyak korupsi di Kemenpora. Lantas, bagaimana sikap Menpora menjawab tudingan tersebut?
Taufik Hidayat menjadi sorotan setelah menjadi saksi atas kasus dugaan penerimaan suap Imam Nahrawi sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah perjabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Seiring berjalannya waktu, Taufik menjadi trending topik di Twitter setelah berbincang-bincang dengan Dedy Corbuzier di akun YouTube.
Dalam video tersebut, Taufik mengkritik habis-habisan Kemenpora. Dia menyebut di sana banyak ‘tikus’.
“Kalau bisa dibilang kasarnya tuh sekarang gue Cuma berpikir siapa pun menterinya akan sama saja. itu harus setengah gedung dibongkar, ‘tikus’-nya banyak, banyak banget,” ujar Taufik tentang korupsi di Kemenpora.
Jawaban Kemenpora Soal Tudingan Taufik
Menanggapi pernyataan Taufik, Menpora Zainudin Amali memilih menjawabnya dengan kinerja dan komitmen.
“Saya akan membuktikan dengan kinerja dan komitmen,” ujar Amali kepada Detik, Kamis (14/5/2020).
Amali mengatakan, dirinya enggan ‘berbalas pantun’ di media dan justru akan menimbulkan polemik. Lalu, apa yang sudah dilakukan oleh Menpora?
“Pertama, menetapkan program prioritas dan prioritas pertama adalah perbaikan tata kelola,” ungkap Amali.
Kedua, membuat komunikasi dengan pihak eksternal yang terbuka. Ketiga, memberikan bantuan ke cabang olahraga (cabor) secara erbuka, penandatanganan nota kesepahaman yang harus dihadiri oleh ketua umum cabor dan dilakukan di depan media.
Bahkan untuk masalah teknis Amali juga sangat ketat. Misalnya dalam menerima tamu. Jika ada janji maka tidak boleh naik ke ruangannya meskipun orang itu merupakan kenalan atau teman.
Soal kinerja, Amali mengklaim telah memperbaiki citra Menpora pada nilai reformasi.
“Nilai reformasi naik, saat ini menpora masuk di posisi 60 dan sekarang sudah di posisi 65 (target sampai dengan nilai 80). Kepatuhan LHKPN juga meningkat menjadi 95 persen dari sebelumnya sekitar 50-60 persen,” ungkap Amali.
“Ini bukti keseriusan saya memperbaiki tata kelola di kantor kemenpora,” tandasnya.