Djawanews.com – KONI Sulawesi Tenggara mengaku masih kekurangan dana untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional alias PON 2020 yang akan digelar di papua.
Di tahun 2020, KONI Sulteng hanya mendapat dana sebesar Rp 9 miliar. Padahal, turnamen olahraga nasional tersebut digelar di daerah dengan biaya transportasi cukup tinggi.
“Dengan anggaran tersebut akan sulit bagi KONI Sulteng untuk memberangkatkan atlet atau mengadakan pelatihan terpusat bagi cabang-cabang yang lolos ke PON,” kata Sekretaris KONI Sulteng, Edison Ardiles kepada Tempo, Jumat, (21/2/2020).
Butuh Tambahan Anggaran untuk Berpartisipasi di PON
Saat ini, KONI sulteng mash berusaha mendapatkan anggaran tambahan dari Pemerintah Provinsi Sulteng, mengingat pelaksanaan PON 2020 sudah semakin dekat.
Awalnya, KONI Sulteng mengusulkan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
“Namun yang disetujui oleh DPRD Sulteng hanya Rp 9 miliar” jelasnya.
Edison mengatakan, saat ini, jumlah atlet yang pasti tampil di PON 2020 sebanyak 89 orang dari 18 cabang olahraga.
Jumlah tersebut diprediksi masih akan terus bertambah karena masih ada empat cabang olahraga yang sedang mengikuti prakualifikasi PON. Di antaranya renang, judo, atletik dan panahan.
KONI Sulteng berharap, pihaknya dapat meraih medali dalam tujuh cabang olahraga di PON 2020 Papua yang akan digelar pada 20 Oktober – 2 November mendatang.