Djawanews.com – Hou Zhihui merupakan seorang lifter perwakilan China yang menyabet emas di cabang olahraga angkat besi putri nomor 49 di Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, emas yang berhasil didapatkan Hou Zhihui terancam bisa saja hilang lantaran dirinya diduga menggunakan doping saat memenangi emas itu pada pekan lalu.
Zhihui memenangi medali emas kedua China pada Sabtu (24/7) lalu. Di waktu yang sama, dia juga memecahkan dua rekor Olimpiade untuk snatch (94 kg) dan clean and jerk (116 kg) dengan total angkatan 210 kg.
Namun, muncul laporan Zhihui kini tengah menjalani tes doping. Ia dikabarkan menjadi salah satu dari 5.000 atlet di Olimpiade 2020 yang diuji doping oleh Badan Pengujian Internasional (ITA).
Diwartakan sejumlah media India, Zhihui diklaim positif menggunakan doping pada uji sampel yang pertama. Sekarang, ia menjalani uji sampel kedua. Jika hasilnya positif, Zhihui akan kehilangan medali emasnya.
Dari situ, ada kemungkinan Windy Cantika Aisah mendapat perak. Sementara, lifter India Saikhom Mirabai Chanu yang sebelumnya meraih perak, berhak mendapatkan emas.
Zhihui adalah lifter wanita asal China kelahiran 18 Maret 1997. Di usia 24 tahun, Zhihui memiliki tinggi 148 centimeter dan berat badan 48,85 kg.
Dia tercatat memiliki karier cemerlang. Sebelum Olimpiade 2020, Zhihui memenangi juara dunia angkat besi pada 2018. Selain itu, dia juga dua kali juara Asia pada 2019 dan 2020.
Pada 2018, Zhihui tampil di kejuaraan dunia angkat besi putri nomor 49 kg. Dia memenangi medali perak dan menciptakan dua rekor dunia.
Setahun kemudian, Zhihui beraksi di kejuaraan dunia Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) 2019 untuk nomor putri 49 kg. Tampil di China, Zhihui menyabet medali emas dan kembali menciptakan rekor.
Kini, nasib medali emas Hou Zhihui di Olimpiade Tokyo 2020 masih dipertanyakan dan akan menjadi keuntungan bagi lifter asal Indonesia.
Ingin tahu informasi mengenai sport lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.