Djawanews.com – Bisa dibilang, MotoGP 2020 menjadi kompetisi yang paling ketat sejak sistem 25 poin untuk juara seri diberlakukan pada 1993 silam.
Hal ini terlihat dari hasil yang diraih para pembalap di enam seri yang telah digelar.
Rider Ducati, Andrea Dovizioso menduduki puncak klasemen dengan perolehan sementara 76 poin. Dia hanya terpaut 28 poin atas Miguel Oliveira yang berada di peringkat ke-10 klasemen MotoGP 2020, mengutip AS.
Olieveira saat ini sudah mengumpulkan 48 poin. Hal tersebut didapatkan setelah menjadi kampiun di MotoGP Styria.
Hal yang sama juga diraih Dovizioso. Koleksi poinnya melesat setalah tampil sebagai pemenang di MotoGP Austra.
Di luar itu, Dovizioso berada di urutan ketiga di MotoGP Spanyol, kelima di MotoGP Andalusia, kesebelas di MotoGP Ceko, Kelima di MotoGP Styria, dan finis diurutan posisi ketujuh di MotoGP San Marino.
Sedangkan, dua seri awal MotoGP 2020 jadi milik pembalap Yamaha Petronas SRT, Fabio Quartararo.
Akan tetapi, setelah menjadi kampiun di MotoGP Spanyol dan MotoGP Andalusia, peforma Quartararo justru merosot.
Quartararo menjadi satu-satunya rider di musim ini yang berhasil menjuarai dua seri berturut-turut. Sisanya dimenangkan secara bergantian oleh Brad Binder, Dovizioso, Oliveira dan Franco Morbidelli.
“Tak ada yang favorit untuk memenangi kejuaraan ini. Mungkin terlihat tidak ada satupun yang ingin memenanginya. Namun faktanya semua pembalap ingin mendapatkannya,” kata Morbidelli.
“Tahun ini persaingan begitu kompetitif dan luar biasa ketimbang musim lalu. Ada banyak pilihan ban yang berbeda dan ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” timpal Francesco Bagnaia, yang berada di ranking ke-14 klasemen MotoGP 2020.