Djawanews.com – Terkait penyelenggaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan kondisi situasi politik dan kemanan di Papua dalam kondisi baik. Ia yakin kedua perhelatan olahraga tersebut akan berjalan dengan baik.
"Kita pastikan bahwa itu akan berjalan dengan baik. Saya selaku penanggung jawab di bidang keamanan sudah melakukan koordinasi secara rutin. Tadi baru mengundang Menpora, Ketua KONI, Mabes TNI, Polri, BIN, BSSN, termasuk EO-nya, mereka presentasi bahwa semuanya siap," kata Mahfudhttps://voi.id/berita/81993/mahfud-minta-kapolda-tangani-kasus-perusakan-masjid-ahmadiyah-di-kalbardalam keterangan tertulisnya usai rapat khusus tingkat menteri yang dikutip Sabtu, 4 September.
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua KONI Marciano Norman, perwakilan Mabes TNI, perwakilan Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Mahfud mengatakan berbagai potensi ancaman telah diantisipasi. Sehingga, pelaksanaan PON dan Peparnas diharapkan berjalan dengan baik.
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga sempat menyinggung peristiwa penyerangan pos Koramil Persiapan Kisor, Distrik Aifat yang berakibat meninggalnya empat anggota TNI memang menjadi perhatian. Namun, hal itu tak mempengaruhi rencana penyelenggaraan PON karena pengamanan dan keamanan telah dipersiapkan.
Selain itu, Mahfud memastikan protokol kesehatan harus dilakukan saat pelaksanaan PON dan Peparnas. Apalagi, dua gelaran olahraga tersebut dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.
"Karena situasinya masih dalam pandemi kalau terpaksa nanti ada protokol kesehatan yang ditegakkan di dalam seluruh venue yang menjadi tempat perlombaan, supaya dimaklumi dan supaya diikuti," tegasnya.
Mahfud mengatakan pemerintah tentu tidak akan menghalangi masyarakat untuk menonton PON maupun Peparnas secara langsung. Hanya saja, Mahfud mengatakan, tentunya ada batasan jumlah penonton, jarak, dan berbagai cara mencegah penularan COVID-19,
"Kita tidak menghalang-halangi orang yang mau menonton tapi ada batasan-batasannya, batasan mengenai jumlah, mengenai jarak, antigen, atau PCR dan sebagainya sudah diatur dan disiapkan sebaik-baiknya," ungkapnya.
"Mari kita jaga kerjasama, untuk memeriahkan PON dan Peparnas di tanah Papua, tanah kita semua, tanah kebanggaan Indonesia, dimana Indonesia juga menjadi tanah kebanggaan bagi orang-orang Papua," imbuh Mahfud.
Terakhir, Mahfud menyinggung soal kesiapan PON dan Papernas yang disebutnya sudah mencapai 99 persen. Dia mengatakan, sejumlah atlet dijadwalkan mulai tiba di Papua pada 20 September mendatang.
"PON sendiri akan resmi dibuka pada 2 Oktober. Tapi 20 September atlet-atlet mulai berdatangan dan sejak saat itu keamanan dan kenyamanan sudah dipersiapkan oleh aparat, panitia, bahkan juga pemerintah daerah Papua," pungkasnya.