Djawanews.com – Penundaan Olimpiade Tokyo selama satu tahun membuat Indonesia berpeluang meloloskan pembalap BMX ke pesta olahraga terbesar di dunia itu.
“Peluang meloloskan pembalap BMX cukup besar, karena masih banyak kualifikasi Olimpiade yang tertunda karena pandemi virus corona,” ujar Pelatih Kepala balap sepeda Indonesia, Dadang Haris Poernomo kepada Tempo, Minggu (12/4/2020).
Kualifikasi Olimpiade untuk Cabor Balap Sepeda Diperpanjang
Dengan ditangguhkannya Olimpiade Tokyo, maka ada kemungkinan babak kualifikasi untuk cabang olahraga (Cabor) balap sepeda diperpanjang.
“Kita memang harus menunggunya. Apakah UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional) akan tetap menggunakan poin setelah babak kualifikasi terkahir pada Kejuaraan Dunia di Berlin Februari lalu atau kembali menggelar kualifikasi Oimpiade sehubungan mundurnya pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020,” ujarnya.
“Terlebih lagi, World Cup 2021 yang selama ini jadi ajang pengumpulan poin sudah dijadwalkan akan diselenggarakan pada Oktober mendatang,” tambahnya.
Saat ini, tim BMX Indonesia yang beranggotakan I Gusti Bagus Sahputra, Toni Syarifuddin, dan Rio Akbar berada di posisi 19 dunia. Untuk dapat lolos ke Olimpiade, mereka harus masuk di peringkat 11 besar dunia.
Mereka seharusnya mengikuti empat seri balapan yang digelar di Indonesia, yakni Kejuaraan BMX Asia, Kejuaraan BMX C-1 Jakarta dan Kejuaraan BMX C-1 serta Hors Class di Bayunwangi. Akan tetapi, semua even tersebut diundur akibat pendemi corona.
Selain itu, tim BMX merah putih juga dijadwalkan mengikuti BMX World Cup di Amerika dan Argentina pada Mei mendatang. lalu BMX World Championship (Juni 2020), dan BMX C-1 World Cup di Amerika Serikat.
“Tadinya kita berharap tim BMX Indonesia bisa lolos ke Olimpiade dari empat seri ini. Tetapi semuanya dibatalkan. Jadi kita masih menunggu perkembangan dari UCI,” pungkas Dadang.