Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang sebelumnya membentuk TIM Asistensi dan Analisa Data (AAD) mulai melihat peluang untuk meloloskan lebih banyak atlet yang bisa dikirim ke Olimpiade Tokyo 2020. Melalui AAD, mereka juga melihat seberapa besar potensi para atlet memperoleh medali di olimpiade tersebut.
Indonesia Punya Terget Tinggi di Olimpiade Tokyo 2020
Teuku Arlan Perkasa Lukman selaku Ketua Tim AAD sekaligus penanggung jawab prestasi Indonesia di Olimpiade 2020 juga mengaku mulai bergerak. Ia mengatakan bahwa timnya akan berkoordinasi dengan organisasi cabang olahraga (cabor) yang punya potensi mengirim atletnya ke Tokyo.
“Kita akan memetakan cabang-cabang olahraga yang bakal menuju Tokyo dan setelah itu mengawal dan men-support mereka agar bisa meraih hasil lebih baik pada Olimpiade Tokyo 2020,” kata Arlan dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Berdasarkan laporan sementara, cabor angkat besi telah meloloskan dua lifter, yakni Eko Yuli Irawan (kelas 61 kg) dan Windy Cantika Aisah (kelas 49 kg putri). Sedangkan di cabor panahan meloloskan perwakilan di nomor recurve putra dan putri.
Selain itu, Muhammad Zohri dari atletik, dan Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba di menembak nomor air rifle match. Arlan sendiri masih menunggu cabang lain untuk segera memberi keputusan.
“Kita masih menunggu beberapa cabang lagi, seperti bulu tangkis, karate, balap sepeda, dan dayung,” tambahnya lagi.
Ketua Kontingen (CdM) Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo, Rosan P Roeslani, memang bertekad untuk membawa Indonesia agar dapat melampaui capaian satu medali emas yang diraih di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Meski begitu, ia tak menargetkan berapa jumlah medali yang ditargetkan di Olimpiade Tokyo 2020 nanti. Ia masih menunggu keputusan akhir setiap cabor.
Pemerintah sendiri memberi dukungan bagi para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Salah satu bentuk dukungan adalah dengan memberikan bonus besar bagi para pemenang yang dapat meraih emas.