Djawanews.com - Film asal Belanda berjudul "The East" jadi sorotan netizen Indonesia. Pasalnya, film yang berjudul asli "De Oost" ini mengambil cerita peperangan di Indonesia pasca-kemerdekaan, tahun 1946.
Film yang disutradarai Jim Taihuttu itu bercerita bahwa kala itu masih ada tentara Belanda yang datang ke Indonesia. Mereka pun meyebut Indonesia sebagai Hindia Belanda.
Padahal, Indonesia saat itu sudah berdaulat sehingga menolak dan melawan aksi penjajahan Belanda. Bahkan Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Film "The East" yang tayang pertama kali tahun 2020 ini mengambil sudut pandang tentara Belanda. Pemeran utamanya bernama Johan, tentara Belanda yang bertugas menetap di Semarang, Jawa Tengah.
Selama bertugas, Johan kagum akan keindahan alam Indonesia. Ia pun ikut berinteraksi dengan penduduk setempat. Ia bahkan sempat jatuh cinta kepada perempuan cantik Indonesia bernama Myra.
Johan dan teman-temannya pun bertemu dengan seorang Kapten Angkatan Darat, Raymond Westerling dan ikut menjalankan operasi militer bersamanya. Operasi itu bernama Kontra-Pemberontakan melawan gerilyawan Indonesia dan operasi Pembersihan di Sulawesi Selatan.
Kelak, operasi berdarah-darah itu dikenal sebagai pembantaian Westerling.
Terjadi di Dunia Nyata
Film yang berdurasi 2,5 jam ini viral karena mengisahkan pembantaian di Sulawesi. Padahal, peristiwa pembantaian itu memang benar terjadi di dunia nyata yang dilakukan Belanda kepada orang Indonesia.
Adegan dalam film ini juga memperlihatkan pembantaian secara intens dan mengerikan. Film ini pun tidak cocok untuk disaksikan kalangan di bawah umur.
Film ini juga dianggap membuka kembali sejarah kelam kekejaman tentara Belanda terhadap rakyat Indonesia.
Meski begitu, film ini dibuat untuk memberi tahu bahwa tak semua tentara Belanda setuju dengan kebijakan Raymond membantai orang Indonesia yang telah merdeka.
Di balik itu, film ini juga cukup menyindir bahwasanya kemerdekaan Indonesia itu berharga mahal.