Djawanews.com—Dengan cara yang unik dan tanpa perlu susah-payah kita pelajari seperti sebuah anugrah kita bisa berbicara dengan bahasa kita masing-masing. Tidak satupun dari kita, kecuali karena kekurangan tertentu, yang absen dalam hal ini.
Namun tahukah Anda bahasa yang mengalir begitu saja dari mulut kita, selain merupakan konvensi juga bisa berbalik mempengaruhi pikiran. Konon katanya jenius besar Albert Einstein mengucapkan kata-kata yang baik sebelum menjalani hari. Benarkah demikian?
Dialektika Bahasa dan Pikiran
Pertanyaan tentang apakah bahasa bisa mempengaruhi pikiran sudah dimulai sejak Yunani Kuno oleh Herodotus (450 SM). Dan hal itu kembali muncul pada pertengahan abad terakhir yang dikenal dengan istilah ‘hipotesis relativitas linguistik’.
Sederhananya ‘hipotesis relativitas linguistik’ yakni gagasan bahwa bahasa, yang merupakan sebuah konvensi dan membantu kita mengekspresikan pikiran, dapat berdialektika dengan pikiran sebagai balasannya.
Ditemukan bahwa antara bahasa dan pikiran akan saling mempengaruhi. Dikutip DJawanews dari The Conversation, Panos Athanasopoulos dari Lancaster University, telah membuat pengamatan yang mengejutkan bahwa adanya kata-kata khusus untuk membedakan kategori warna beriringan dengan kemampuan apresiasi kontras warna.
Athanasopoulos menemukan bahwa penutur asli bahasa Yunani memiliki istilah khusus untuk biru terang dan biru tua (ghalazio dan ble) dibandingkan penutur asli bahasa Inggris yang menggunakan kata yang sama yakni ‘blue’ untuk menggambarkannya.
Meskipun masih banyak perdebatan di antara para ahli bahasa, hal di atas setidaknya telah menunjukkan kepada kita bahwa ternyata bahasa juga mempengaruhi pikiran dan selanjutnya melahirkan bahasa baru.
Ikuti juga hal-hal unik dan menarik lainnya yang telah dibahas Djawanews pada edisi sebelumnya di sini.