Misteri kematian Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin berhasil diungkap oleh tim gabungan Polda Sumut dan Polrestabes Medan. Jamaluddin tewas di tangan dua eksekutor, Jefri Pratama (42) dan Reza Fahlevi (29). Keduanya merupakan orang suruhan istrinya, Zuraida Hanum (41).
Jefri dan Reza membekap Jamaluddin yang tertidur di dalam kamarnya sehingga korban kehabisan oksigen dan mati lemas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Rabu (8/1/2020).
“Lokasi pembunuhan ada di dalam rumah, di kamar korban,” ungkap Martuani.
Martuani mengatakan, Jamaludin dibunuh oleh Jefri dan Reza pada Jumat (29/11/2019) dini hari.
Jasad korban kemudian dibawa oleh kedua eksekutor ke Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang dengan sebuah mobil Toyota Land Cruiser Prado nomor polisi BK 77 HD warna hitam.
Pelaku kemudian meninggalkan korban di dalam mobil tersebut di sebuah jurang. Korban ditempatkan di jok belakang dengan kondisi terbaring.
Hakim Jamaluddin dibunuh karena istri cemburu
Martuani mengungkapkan, ada dua motif yang melatar belakangi pembunuhan terhadap hakim sekaligus juru bicara Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, yakni motif sakit hati dan motif asmara.
Istri korban yang juga merupakan otak pembuhunan, Zuraida cemburu dengan Jamaluddin karena ditengarai telah berselingkuh dengan perempuan lain. Zuraida yang sudah terlanjur sakit hati meminta bantuan kepada seseorang untuk menghabisi Jamaluddin pada Maret 2019 silam.
“Akan tetapi saat itu, orang suruhan Zuraida tidak mau sehingga pembunuhan itu tidak terjadi,” kata Martuani.
Dorongan hati untuk menghabisi Jamaluddin kembali muncul setelah Zuraida menjalin hubungan dengan tersangka sekaligus eksekutor utama pembunuhan, Jefri Pratama.
Hubungan asmara antara Zuraida dan Jefri terbangun setelah keduanya sering bertemu di sekolah anak Zuraida dan Jamaluddin. Anak Zuraida dan anak Jefri belajar di lembaga pendidikan yang sama.
Terhadap Jefri, Zuraida kerap curhat tentang suaminya, Jamaluddin. “Akhirnya Zuraida meminta Jefri untuk menghabisi korban. Jefri kemudian meminta bantuan Reza Fahlevi untuk eksekusi,” jelas Martuani.