Djawanews.com - Percaya atau tidak, kaus kaki dengan motif garis-garis ternyata sudah dikenakan orang-orang Mesir kuno. Di masa kehidupan bangsa Mesir kuno, mereka menggunakan pewarna untuk kaus kaki tersebut.
Temuan ini diperoleh berdasarkan analisis yang dilakukan para ilmuwan dari British Museum. Mereka menggunakan metode pencitraan pada kaus kaki kuno.
Para ilmuwan mampu mengetahui kaus kaki dalam rentang panjang gelombang, termasuk cahaya inframerah dan ultraviolet. Mereka kemudian menggunakan mikroskop digital untuk memeriksa serat benang untuk analisis yang lebih detail.
Dari temuan tersebut, tim ilmuwan menemukan fakta bahwa orang Mesir Kuno juga telah menggunakan pewarna.
Orang Mesir kuno menggunakan pewarna alami untuk menghasilkan warna-warna yang berbeda pada setiap kaus kaki linen tersebut. Kaus kaki garis-garis itu diketahui berasal dari tahun 300-400 Masehi ini.
Berusia Ribuan Tahun
Menurut ilmuwan, warna-warna itu berasal dari berbagai tanaman penghasil warna. Di antaranya adalah tanaman madder yang menghasilkan warna merah atau woad yang menghasilkan warna biru.
Selain itu, mereka juga menemukan fakta bahwa masyarakat Mesir kuno juga mencampur warna-warna. Mereka juga menggunakan teknik memintal benang yang telah dicelup warna tersebut.
Pemeriksaan terhadap tekstil ini tentunya dapat membantu sejarawan mempelajari lebih lanjut tentang tekstil pada periode tersebut.
Kaus kaki yang ditemukan di tengah kota Roma, Antinopolis, Mesir ini sudah menjadi koleksi British Museum sejak tahun 1914. Kaus kaki tersebut dibuat menggunakan teknik pengulangan jarum tunggal yang disebut dengan nålbinding dengan enam atau tujuh warna benang wol.