Djawanews.com – PLTU Celukan Bawang sebagai pembangkit listrik yang memenuhi kebutuhan listrik di Bali hingga saat ini terus beroperasi. Adanya virus Corona Covid-19 yang mewabah tak menghentikan kegiatan pertambangan.
Saat berusaha memenuhi kebutuhan listrik di Bali, PLTU Celukan Bawang telah mempertimbangkan berbagai aspek. Bahkan mereka telah memikirkan bagaimana mengelola limbah dari proses pembakaran batubara.
Fly Ash PLTU Celukan Bawang
Berbicara tentang limbah pembakaran batubara, banyak yang belum tahu bahwa limbah yang berupa fly ash ternyata bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Banyak inovasi dan penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga internasional. Salah satu inovasi dilakukan oleh Obada Kayali, peneliti dari University of New South Wales (UNSW), Australia.
Dalam website resmi National Center for Biotechnology Information (NCBI), dikatakan bahwa Kayali dan rekannya telah mematenkan teknik untuk mengubah fly ash menjadi Flashag, agregat yang dapat dicampur dengan pasir, air, dan semen portland untuk membuat beton. Flashag dibuat dengan cara memanaskan fly ash sampai mengkristal.
Dalam sebuah presentasi yang dilakukan di World Ash Coal Conference pada April 2005 lalu, Kayali mengatakan bahwa proses yang dipatenkan menghasilkan agregat berbentuk tidak teratur yang justru meningkatkan kekuatan tekan beton menjadi 25% lebih kuat daripada beton biasa.
Kayali dan co-inventor, Karl Shaw, yang sama-sama dari UNSW, mengatakan bahwa beton Flashag juga 21% lebih ringan dan hingga 21% lebih kuat dari beton konvensional pada umumnya. Kekuatan tersebut datang dikarenakan adanya ikatan senyawa semen yang lebih kuat.
Jika beton lebih kuat, berarti kebutuhan beton saat diterapkan pada suatu banguna juga lebih sedikit. Dengan begitu berat bangunan, jumlah bahan yang dibutuhkan, dan energi yang digunakan dalam transportasi dan penanganan juga bisa berkurang.
Selain beton, para peneliti UNSW juga memanaskan campuran fly ash, air, dan plasticizer untuk membuat batu bata dan bahan bangunan lainnya. Dalam pembuatannya, hanya dibutuhkan dua pertiga energi yang dari energi yang biasa digunakan saat membuat batu bata tanah liat konvensional.
Dengan adanya penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa fly ash dari PLTU Celukan Bawang bisa dimanfaatkan dengan baik asal dilakukan sesuai aturan yang berlaku.