Djawanews.com – Diakui atau tidak, organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) memiliki peran tersendiri dalam perpolitikan Indonesia. FPI memiliki kemampuan dalam mengumpulkan masa yang jumlahnya tak sedikit. Lalu, bagaimana organisasi di bawah kepemipinan Habib Rizieq Shihab itu merekrut anggotanya?
Berdasarkan penelusuran digital Djawanews, ada banyak pendapat yang menceritakan cara rekruitment anggota baru FPI. Namun ada satu cerita yang disampaikan oleh Ayu Fitri Nursofya dalam skripsnya yang berjudul “STRATEGI REKRUTMEN FRONT PEMBELA ISLAM (FPI)” (UIN Syarif Hidayatullah:2019).
Dalam penelitian tersebut Ayu Fitri mewawancarai Hj. Umroh, ketua MPI (Mujahidah Pembela Islam), anak organisasi FPI. Berdasarkan wawancaranya, perekrutan dilakukan salah satunya secara face to face.
“Mulanya ya diajakin ngaji. Kalau suami sih gak pernah maksa. Tapi ya kalau diajak kita mah ikut. Terus saya juga deket sama istrinya habib, jadi ya akhirnya lama-lama mungkin saya dilihat aktif atau bagaimana, ya pas kondisi lagi gak ada ketua saya yang diminta sama beliau. Awalnya sih memang dari suami.” Kata Hj. Umroh pada 6 Agustus 2017 silam.
Selain secara face to face, proses rekruitment juga dilakukan dari jaringan keluarga. Berdasarkan pengakuan Ali Seto, salah satu pengurus FPI, anggota baru bisa direkrut meski mereka tak bersentuhan dengan FPI secara langsung.
“...Gak pernah berinteraksi dan banyak tahu FPI itu dari media, berita segala macem. Makanya bingung juga, ketika seorang muslim itu sudah ditanamkan jiwa perjuangan, itu memang udah suka. Mau didesain kayak apa di media, mau buruk beritanya segala macem itu tetep aja suka..,” kata Ali Seto pada 20 September 2017 silam.
Banyak fakta menarik di balik cara FPI merekrut orang baru. Untuk mendapatkan artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.