Djawanews.com - Indonesia akan mengalami hari-hari tanpa bayangan yang berlangsung mulai 6 September hingga 21 Oktober 2021 mendatang. Ini adalah fenomena alam yang kali kedua bisa dirasakan di Indonesia.
Negara kita sendiri terbentang dari 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan. Indonesia pun dibelah oleh garis khatulistiwa.
Lokasi geografis ini membuat Matahari akan berada di tepat di atas Indonesia dua kali setahun. Maka pada hari-hari itu, posisi Matahari akan tepat berada di atas kepala setiap orang Indonesia sehingga tak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tak berongga saat tengah hari.
Telur Bisa Berdiri!
Di balik itu, ada tradisi unik yaitu menegakkan telur. Tradisi ini sudah berlangsung lama di Tanah Air untuk merayakan posisi Matahari yang berada tepat di atas garis ekuator.
Fenomena alam ini dikenal sebagai fenomena ekuinoks. Sementara tradisi menegakkan telur tadi biasa dilakukan warga Pontianak.
Tradisi menegakkan telur bukan cuma dirayakan di Indonesia. Warga Chungking, China, juga biasa menyambut musim semi dengan tradisi menegakkan telur. Telur bisa benar-benar berdiri tegak dengan mudahnya selama periode tersebut.
Tapi, apakah telur bisa berdiri tegak hanya selama fenomena ekuinoks terjadi?
Astronom bernama Frank D. Ghigo sempat melakukan pembuktian menegakkan telur. Dari eksperimennya, Ghigo menyimpulkan bahwa telur bisa didirikan kapan saja. Bahkan jika tidak ada fenomena ekuinoks sekalipun.
Ghigo berpendapat bahwa keberhasilan mendirikan sebuah telur ditentukan dari usaha dan suasana hati seseorang. Semakin gugup atau tergesa seseorang, sangat sulit untuk mendirikan telur.
Buat yang penasaran, Anda bisa mencoba sendiri untuk menegakkan telur di hari-hari tanpa bayangan pada 6 September hingga 21 Oktober mendatang. Selamat mencoba.