Peninggalan sejarah seperti tarian Jawa Tengah merupakan salah satu contoh warisan leluhur yang saat ini mulai luntur keberadaannya. Generasi muda mulai jarang melirik kembali peninggalan leluhur yang seharusnya dapat diapresiasi dan dilestarikan demi menjaga kekayaan budaya.
Beberapa tarian bahkan memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan Jawa Tengah yang seharusnya dikenang sepanjang masa. Sebagai contoh saja tari lengger dan tari bedhaya ketawang. Dua tari tersebut adalah contoh kesenian yang hanya dikenal namun minim penerusnya.
Namun masih beruntung jika dibandingkan dengan beberapa kesenian daerah lain tarian dari Jawa Tengah masih eksis meskipun peminatnya semakin menurun. Untuk menambah wawasan budaya lokal berikut ini akan dibahas dua tari dari daerah Jawa Tengah agar para pemuda semakin berminat melestarikannya.
Tari Lengger, Tarian Jawa Tengah yang Berubah Fungsi
Tari lengger pada awal penciptaannya hanyalah sebuah tontonan masyarakat saat melepas penat. Irama dan lenggok lengger dipercaya mampu menaikkan birahi dari para pemirsanya. Kesenian tersebut dimainkan oleh sepasang penari pria dan wanita dan menceritakan lakon asmara pada masa tersebut.
Tarian dari Jawa Tengah ini sering digunakan sebagai teman mabuk masyarakat pada masanya. Namun semua itu berubah ketika Sunan Kalijaga merevisi seluruh lakon dan jalan cerita dari kesenian tersebut. Tontonan yang awalnya digunakan sebagai teman mabuk diubah menjadi sebuah alat dakwah bagi masyarakat.
Penyesuaian tersebut merupakan sebuah sejarah berharga ketika mengubah kebiasaan masyarakat Jawa Tengah menjadi lebih baik. Kebiasaan minum dan berkelahi ketika ada pementasan kesenian ini langsung berubah menjadi suasana damai dan menenangkan jiwa bagi pemirsanya.
Jika generasi muda tidak melestarikan atau setidaknya mengerti akan sejarah tarian Jawa Tengah ini maka sia-sia leluhur memberikan pesan moral lewat sebuah kesenian. Tidak mudah mengubah budaya buruk masyarakat yang sudah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Ini adalah bukti bahwa seburuk apapun manusia atau golongan dengan kemauan kuat mereka dapat berubah menjadi lebih baik. Dan perlu diingat juga selama Anda memiliki kemampuan untuk mengingatkan mereka yang berada di jalan salah maka lakukanlah meskipun berat.
Tari Bedhaya Ketawang, Dinikmati Kecantikannya Tanpa Tau Maknanya
Kecantikan para penari memang sering menjadi pemikat bagi generasi muda untuk ikut menikmati salah satu tarian Jawa Tengah ini. Sayangnya menikmati saja tanpa tahu apa cerita dibalik kesenian tersebut akan membuat pertunjukan terasa hampa. Padahal sejarah mistis kuat membayangi terciptanya tarian ini.
Menurut cerita tarian bedhaya ketawang tercipta setelah Panembahan Senopati bertemu langsung dengan Kanjeng Ratu Kidul. Dalam pertapaannya Panembahan Senopati melihat secara langsung bagaimana tarian tersebut dimainkan oleh para pengiring dari Kanjeng Ratu Kidul tersebut.
Ada juga cerita lain mengisahkan bahwa Bedhaya Ketawang merupakan hasil pertapaan dari Sultan Agung Hanyakrakusuma. Dalam pertapaannya tersebut beliau mendengarkan iringan gamelan yang datang dari langit. Berdasarkan pengalaman spiritualnya tersebut terciptalah kesenian sakral ini.
Setidaknya jika tidak mampu menjadi pelaku dalam kesenian generasi muda seharusnya mengerti sejarah mengenai warisan budayanya. Akan sangat disayangkan ketika kesenian-kesenian leluhur justru dilestarikan bangsa lain yang bukan pewaris sah dari tarian Jawa Tengah.