Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Celukan Bawang, Bali ternyata memberikan dampak yang luar biasa untuk kelangsungan hidup masyarakat Bali.
Sejak beroperasi secara komersial untuk pertama kalinya pada 25 September 2015, PLTU Bali telah berperan dalam menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Dewata sebesar 43 persen dari total kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
Listrik yang dihasilkan oleh PLTU Bali atau PLTU Celukan Bawang juga didistribusikan melalui sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui saluran transmisi 150 Kv untuk melistriki sebagian daerah di Pulau Jawa.
PLTU Bali perhatikan isu lingkungan
Dalam perjalanannya, PLTU Bali tidak hanya berperan sebagai produsen listrik namun turut memperhatikan isu-isu lingkungan.
Hal ini dapat dilihat dari dukungan PT General Energi Bali (GEB) selaku investor utama PLTU Bali, terhadap Yayasan Bumi Hijau Indonesia (YBHI) di sektor lingkungan, khususnya ekosistem laut.
YBHI sendiri merupakan LSM lingkungan yang berfokus pada ekosistem laut, termasuk konservasi terumbu karang di Laut Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pada 2015 lalu, YBHI melakukan penelitian mengenai kondisi biofisik dan sosial ekonomi pesisir Pulau Bali. Hasilnya, para peneliti menemukan Lautan Celukan Bawang memiliki tutupan karang dengan kategori sedang dan bagus.
Bahkan, para peneliti YBHI juga menemukan spesies baru di perairan Celukan Bawang.
“Ada beberapa biota laut baru yang belum ada di buku identifikasi secara umum. Artinya belum ditemukan di daerah lain,” kata peneliti sekaligus Ketua YBHI I Nyoman Dodik Prasetya mengutip Era.id.
Untuk menyelamatkan Sumber Daya Alam (SDA) bawah laut di perairan tersebut, Dodik melalui YBHI kemudian membentuk Pusat Riset dan Rehabilitasi Terumbu Karang di dekat PLTU Celukan Bawang.
Pusat riset itu diresmikan pada Senin (25/11/2019) oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suryadnyana dan mendapat support penuh dari PT GEB.
Asal tau saja, sebelum mendukung YBHI untuk menyelamatkan SDA bawah laut, PT GEB juga telah melakukan konservasi terumbu karang di laut Celukan Bawang.
“Sejak maret 2018, kami telah menanam terumbu karang di sekitar Pantai Celukan Bawang,” ujar Direktur PT GEB Mrs. Irnawati Sutanto di acara peresmian Pusat Riset dan Rehabilitasi Terumbu Karang YBHI, dikutip dari Era.id.
Kemunculan biota laut baru di perairan Celukan Bawang menjukkan aktivitas PLTU Bali dalam menyediakan listrik untuk Pulau Dewata, sama sekali tidak merusak lingkungan. Kehadiran mereka justru memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat banyak.