Djawanews.com – Mungkin selama ini Anda mengira bahwa teknik seni WPAP atau Wedha’s Pop Art Potrait berasal dari luar negeri. Sayangnya anggapan itu keliru karena teknik seni yang banyak digunakan oleh pelukis dan ilustrator dari dalam dan luar negeri itu diciptakan oleh seniman Indonesia, tepatnya Pekalongan, Jawa Tengah.
Adalah Wedha Abdul Rasyid, anggota ASKARLO 1969, nama yang disematkan untuk alumni SMA Negeri 1 Pekalongan (Alumni SMA Kartini Pekalongan). Awalnya Wedha merasa bosan melukis wajah manusia secara realis.
Weda menilai teknik realis wajah manusia punya tingkat kesulitan tinggi. Dilansir dari goodnewsfromindonesia, karena alasan tersebut ia kemudian melukis potret wajah dengan mengolah titik, garis, dan bidang yang jadi benih kemunculan teknik WPAP pada tahun 1992.
Teknik WPAP mulai terkenal pada tahun 2008. Awal kepopuleran teknik itu adalah saat digunakan sebagai ilustrasi cerita karangan Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya di majalah Hai.
GNFI sempat menulis tentang teknik tersebut dalam sebuah artikel pada 7 April 2015 silam. Saat itu WPAP jadi sangat populer di Indonesia. Banyak pameran lukisan yang menerapkan WPAP, bahkan teknik tersebut mampu bergerak ke arah komersil. Saking populernya teknik tersebut Weda mendapat julukan sebagai Bapak Ilustrasi Indonesia.
WPAP disebut sebagai gaya seni pop art modern. Teknik itu punya ciri khas yang dalam proses penggambarannya tak menggunakan garus lengkung, hanya ada garis lurus yang kemudian membentuk kotak dengan warna yang berbeda.
Selain teknik seni WPAP, masih banyak prestasi putra bangsa yang mampu mengharumkan nama Indonesia. Untuk mendapatkan artikel menarik lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.