Djawanews.com - Seorang lelaki nekat pulang ke Australia dengan naik perahu. Perjalanan laut itu ia tempuh dari Tahiti. Ia nekat memilih jalur laut lantaran tak ingin terjebak di Tahit dan tak ada penerbangan selama pandemi Covid-19.
Keputusan ini memang nekat. Sebab jarak kedua wilayah dipisahkan laut sejauh 6.000 kilometer. Ia pun harus melintasi Samudra Pasifik Selatan dengan naik kapal sendirian selama satu bulan.
Lelaki itu diketahui bernama Paul Stratford. Ia adalah seorang pelaut profesional berusia 41 tahun. Ia pun pulang ke Australia menggunakan kapal yacht setinggi 50 kaki.
Satu-satunya Cara untuk Pulang
Dalam perjalanannya, yacht yang ia tumpangi pernah dihantam badai selama dua hari berturut-turut. Bahkan, dia mengaku tak tidur lebih dari 40 menit setiap harinya karena merasa gelisah.
"Itu satu-satunya cara supaya saya bisa pulang," katanya.
Meski dihantam badai seorang diri, perjuangannya menuju Australia membuahkan hasil. Ia bisa tiba di Southport, Queensland, Australia, pada 3 Juli 2021 lalu.
Sebelumnya, pemerintah Australia telah melarang adanya penerbangan internasional pada Februari 2021 lalu. Hal ini menyusul kabar terdeteksinya kasus Covid-19 di Negara Bagian Victoria.
Australia pun menerapkan kebijakan ketat terkait karantina wilayah untuk menekan laju penyebaran Covid-19.