Djawanews.com – Konflik yang terjadi antaran Israel dan Palestina banyak diyakini sebagai konflik berlatar belakang agama. Padahal anggapan tersebut keliru karena Yahudi dan Muslim kerap pula hidup berdampingan. Bahkan, tentara Israel juga terdiri dari kedua elemen tersebut.
Pasukan militer negara Israel bernama Israel Defence Force (IDF). Di dalamnya berisi pasukan yang berasal dari berbagai latar belakang agama. Salah satu tentara muslim yang pernah menceritakan pengalamannya di IDF adalah Mahmud Kashua.
Mahmud Kashua adalah seorang keturunan Arab yang tinggal di Israel. Saat bertugas ia juga menunaikan kewajibannya Salat. Kashua punya alasan sendiri mengapa ia bergabung dengan IDF.
"Saya menganggap diri saya seorang Arab dan seorang Muslim, tapi saya juga menganggap diri saya sebagai bagian dari negara ini," jelasnya kepada BBC News pada November 2016 sialm.
"Ini negara kita dan kita harus memberikan sesuatu, untuk membantu sebanyak yang kita bisa untuk negara yang melindungi kita ini,” lanjutnya.
Menjadi Muslim di IDF ternyata tak mudah. Mahmud juga kerap menuai kecaman dari warga Arab yang tinggal di Israel. Tak jarang pula ia dicap sebagai penghinat, namun ia mengaku tetap menikmati pekerjaannya.
“Beberapa pemuda yang menyaksikanku mengenakan seragam militer dan bilang aku pengkhianat. Aku jawab itu urusanku tapi aku tak peduli apa yang orang lain katakan. Jika aku pengkhianat kenapa dirinya juga masih hidup di negara ini?” katanya lagi.
“Tapi pada akhirnya aku tetap menikmati pekerjaanku dan aku harus mengerjakannya,” sambungnya.
Banyak kisah menarik di balik kehidupan para tentara Israel. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi situs Warta Harian Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.