Djawanews.com – Sebagai negara berkembang, kontribusi Indonesia di bidang konstruksi ternyata tak bisa diremehkan. Pasalnya, ada satu teknik konstruksi yang dicipkatakan oleh anak bangsa lalu banyak diaplikasikan pada bangunan di berbagai negara maju di dunia. Nama teknik tersebut adalah mengurangi penggunaan ruang jalan saat pengecoran.
Dengan menerapkan teknik ini, arus lalu lintas tetap berjalan dengan baik dan proyek pengerjaan jalan tol terus teknologi konstruksi sosrobahu.
Teknologi konstruksi sosrobahu adalah engsel putar yang dipasang pada ujung tiang pancang dengan kepala tiang atau biasa dikenal dengan pier head. Dengan menerapkan teknologi ini proses pengecoran kepala tiang penyangga jalan tol mampu dikerjakan sejajar dengan arah jalan.
Dilansir dari berbagai sumber, penemu teknik ini adalah Ir. Tjokorda Raka Sukawati. Ia terinsipirasi dari benda-benda sederhana yang tak terpikirkan oleh insinyur lain, yakni dongkrak hidrolik mobil.
Saat itu Tjokorda mengamati bahwa dongkrak mampu mengangkat mobil sekaligus mampu membuat badan mobil bisa diputar karena alat tersebut berfungsi sebagai sumbu batangnya. Dalam ilmu fisika dikatakan bahwa seberat apapun benda akan mudah digeser jika tak memiliki gaya gesek.
Di Indonesia, ada banyak proyek jalan yang menggunakan teknik sosrobahu, salah satunya adalah Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek 2 (elevated). Selain itu di luar negeri juga ada beberapa proyek yang mengenakan teknologi ini, yakni saat pembangunan sebuah jembatan di Seattle, Amerika Serikat. Selain itu ada pula proyek jalan tol layang Metro Manila atau Metro Manila Skyway, di Kuala Lumpur.
Banyak hal menarik tentang teknik konstruksi sosrobahu. Untuk mendapat artikel menarik lainnya, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.