Djawanews.com – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Bali dibangun oleh PT. General Energy Bali (GEB), perusahaan dengan status PMA (Penanaman Modal Asing).
Dikutip Djawanews dari Quitcoal, dokumen resmi perusahaan PT. GBE meyebutkan bahwa saham mayoritas dimiliki oleh tiga perusahaan. Tiga perusaaah tersebut adalah China Huadian Engineering Co. Ltd (China), Meryline International PTE Ltd (Singapore), dan PT. General Energy Indonesia.
Penyuplai Batu Bara PLTU Bali
Batu bara yang digunakan oleh PLTU Celukan Bawang dipasok oleh PT Karunia Indonusa dan PT Royal Borneo yang lokasinya di Bulungan dengan volume 245.982 metrik ton per bulan.
PT Royal Borneo luasnya 4.421,36 hektare. Statusnya adalah IUP CNC dalam proses eksloitasi. Untuk penyuplai yang satunya, PT Karunia Indonusa, merupakan perusahaan seluas 4.965,95 hektare yang dalam proses eksploitasi yang masuk pada IUP Non CNC.
Berkaitan dengan pembangunannya, PLTU Celukan bawang atau PLTU Bali ini dibangun dengan dana pinjaman dari China Huadian Engineering Co, Ltd. (CHEC) yang berstatus sebagai pengembang dan China Bank Development. CHEC adalah perusahaan China yang bergerak di bidang teknologi dan teknik industri untuk diterapkan di bidang konstruksi dan layanan proyek industri tenaga listrik di pelabuhan, pertambangan, dan rekayasa energi baru.